Di sisi lain, psikoterapis asal New York, Omar Torres, menyarankan pasangan yang hubungannya tidak greget karena kebiasaan untuk tidak panik.
Ia menyarankan supaya pasangan tidak menganggap kebiasaan terlalu serius sembari berkolaborasi mencari cara untuk keluar dalam situasi ini.
"Dibutuhkan dua orang untuk bersama-sama menciuptakan kebiasaan dalam hubungan," kata Torres.
"Jadi, mengapa tidak meminta orang yang sama untuk keluar dari kebiasaan itu?" sambungnya.
Lebih lanjut, Torres menyampaikan, pasangan mungkin perlu pergi berdua ke tempat yang diimpikan.
Baca juga: 4 Kebiasaan yang Kerap Dianggap Normal dalam Hubungan Toksik
Atau, pasangan bisa mencoba kegiatan lain sebagai variasi yang selama ini belum pernah dicoba.
Sebagian pasangan mungkin merasa munculnya rasa bosan karena hubungan yang terjebak dalam kebiasaan disebabkan oleh ulah si doi.
Tidak mengherankan jika salah satu pasangan yang merasa "dirugikan" mengeluhkan hal ini dan meminta pasangannya untuk memperbaiki diri.
Namun, terapis pernikahan Michele Weiner-Davis, menyebut cara tersebut biasanya tidak berhasil.
"Karena kebiasaan dalam hubungan disebabkan oleh dua orang," kata Weiner-Davis.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.