Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dikritisi, Wacana "Ciduk" Pria Berpakaian Wanita di Citayam Fashion Week

Kompas.com - 28/07/2022, 16:28 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Dengan begitu mereka mendapat kesempatan untuk memeroleh berbagai keuntungan, termasuk materi atau ekonomi.

"Sebagian remaja mengaku mendapat uang selama di CFW karena penampilan atau gaya berpakaiannya, selain ada yang juga yang dibayar saat diwawancara, divideokan, dan lainnya," tutur Ida.

Bagi muda-mudi yang biasa nongkrong di kawasan Dukuh Atas, Sudirman, Jakarta Pusat pendapatan yang mereka kantongi tentu dianggap rejeki dan berkah.

Apalagi, kata Ida, mereka umumnya berlatar ekonomi menengah ke bawah, bahkan putus sekolah.

Sehingga tidak mengherankan apabila mereka menjadikan ajang fashion show jalanan tersebut sebagai ladang mencari untung.

"Karena kalau kita bicara tentang media sosial, di era digital ini seolah melekat pada kehidupan anak, remaja, kaum muda," kata dia.

Baca juga: Kisah Remaja Putus Sekolah di Balik Ingar-bingar Citayam Fashion Week

"Jika di kawasan SCBD mereka eksis, kemudian di medsos, maka follower dan like-nya banyak, jadi viral. " tutur Ida

"Kalau sudah viral, bisa dapat endorse, sehingga memang potensial jadi sumber pendapatan (dimonetisasi) sebagaimana para youtuber, selebgram, dan lain-lain, yang selama ini malang melintang di medsos dan jadi rujukan mereka," tegas Ida.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com