Meski penting untuk mengungkapkan kekhawatiran, orangtua sebaiknya juga mengizinkan orang lain untuk terlibat dalam percakapan.
Misalnya, jika anak tampak takut di kelas, utarakan fakta ini. Kemudian tanyakan kepada guru apa yang mungkin terjadi.
Langkah itu memungkinkan guru untuk berbicara tentang apa yang mereka lihat.
Di sisi lain, guru cenderung tidak bersikap defensif jika orangtua terbuka untuk mendengarkan perspektif mereka.
Tidak ada salahnya bagi orangtua untuk menemui kepala sekolah apabila bullying yang dialami anaknya terus meningkat.
Itu penting dilakukan karena guru yang melakukannya terkadang merasionalisasi perilakunya bahkan menyalahkan siswa dan menolak mengakui kesalahan.
Bagikan juga bukti-bukti sebagai penguat kepada kepala sekolah dan ungkapkan kekhawatiran orangtua.
Tidak ada salahnya meminta anak untuk dipindahkan kelasnya, meski belum tentu kepala sekolah memberikan izin.
Namun, jika kepala sekolah masih abai, orangtua bisa melaporkan kasus bullying yang menimpa anaknya ke dinas pendidikan.
Baca juga: Ajari 5 Sikap Tegas Ini kepada Anak agar Tak Jadi Korban Bullying
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.