Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasangan Punya Fetish terhadap Kaki, Wajar atau Tidak?

Kompas.com - 06/08/2022, 08:30 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Sekar Langit Nariswari

Tim Redaksi

Gangguan fetish merupakan penggunaan atau ketergantungan secara berkelanjutan dan berulang pada benda mati untuk mencapai gairah seksual.

Itu terungkap dalam Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders edisi ke-5 atau DSM-5.

Baca juga: Kasus Fetish Kain Jarik Dianggap Gangguan Parafilia, Apa Itu?

Karena fetish terjadi pada banyak orang dan berkembang secara normal, diagnosis gangguan ini tidak bisa dilakukan sembarangan.

Diagnosis dapat diberikan jika ada tekanan pribadi yang menyertai atau gangguan dalam fungsi sosial, pekerjaan, dan bidang kehidupan lainnya.

Di sisi lain, fetish bisa dikategorikan sebagai gangguan apabila mereka yang mengalaminya tidak mendapat kepuasan seksual tanpa objek fetish.

Gejala gangguan fetish

Orang dengan gangguan fetish hanya terangsang secara seksual dan orgasme jika menggunakan objeknya.

Bahkan, tidak menutup kemungkinan mereka merasa malu karena tertekan akibat ketidakmampuan terangsang tanpa objek yang dipuja itu..

Menurut DSM-5, ada sejumlah kriteria diagnostik untuk gangguan tersebut. Berikut di antaranya:

  • Punya fantasi, dorongan, atau perilaku untuk membangkitkan gairal seksual secara berulang, mendesak, perilaku dengan benda mati, atau fokus spesifik pada bagian tubuh non-sensual dalam waktu enam bulan
  • Fantasi, dorongan seksual, atau perilaku menyebabkan penderitaan signifikan bahkan mengganggu fungsi sosial, pekerjaan, dan pribadi
  • Objek fetish bukan barang yang digunakan dalam cross-dressing (pakaian lawan jenis) dan tidak dirancang untuk menstimulasi, seperti vibrator.

Penyebab gangguan fetish

Dilansir dari LM Psikologi UGM, sebenarnya belum ada penyebab yang pasti di balik munculnya gangguan fetish.

Namun, ada dua teori yang kemungkinan mendasari kemunculannya yakni perspektif psikoanalisis dan faktor behavioral.

Perspektif psikoanalisis merupakan penyimpangan dari yang normal dan berkaitan dengan distori paranoid pada gambaran awal orangtua, terutama ibu.

Baca juga: Dokter Kejiwaan Sebut Fetish Bukan Penyakit

Sementara faktor behavioral menjelaskan, anak menjadi pengamat perilaku seksual tidak pantas dan mereka belajar meniru perilaku ini ke depannya.

Selain keduanya, fetish bisa terbentuk ketika orang mengasosiasikan sebuah objek dengan gairah seksual.

Itu bisa terjadi apabila objek secara berturut-turut hadir sebelum adanya sexual arousal -disfungsi seksual.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com