Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com, 11 Agustus 2022, 09:00 WIB
Anya Dellanita,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Dari sekian banyaknya perilaku anak yang membuat orangtua pusing, menangani anak tantrum adalah salah satu yang paling merepotkan.

Mantan penyanyi cilik Tasya Kamila pun mengaku sering dibuat kebingungan saat menghadapi anak yang tantrum.

Tantum dapat diartikan sebagai ledakan emosi pada anak. Biasanya, tantrum ditandai dengan anak yang menangis, menjerit, berteriak, marah, atau memberontak.

Tak heran, ibu muda seperti Tasya pun sering dibuat kerepotan karenanya.

Repotnya Tasya saat menangani anak yang tantrum dia ceritakan dalam virtual press briefing yang digelar oleh Nutrilon Royal pada Selasa (9/8/2022) lalu.

Baca juga: CoComelon Bikin Anak Terlambat Bicara dan Tantrum? Cek Faktanya

Tasya mengatakan, gejala tantrum yang terjadi pada buah hatinya yang kini berusia tiga tahun, terlihat bermacam-macam.

Menurut dia, setiap tahun, jenis tantrum yang dihadapinya berbeda, terutama saat ini, di mana anaknya sudah mulai memahami berbagai emosi.

Tips hadapi anak tantum

Kendati demikian, Tasya empat cara efektif dalam menghadapi si kecil yang tengah tantrum.

  • Menenangkan diri

Langkah pertama Tasya adalah menenangkan diri sendiri terlebih dahulu. Dia mengaku akan selalu mencoba untuk tidak marah dan mengatur napasnya.

"Pertama, kita harus tarik nafas dan tenang. Tenangin diri kita dulu," ujar Tasya.

  • Temani anak

Langkah berikutnya sebenarnya cukup sederhana dan mudah untuk dilakukan, yaitu menemani anak saat tantrum dan tidak meninggalkannya sendiri.

  • Validasi perasaannya

Tasya berpendapat, anak-anak biasanya belum bisa memahami apa yang dia rasakan.

Untuk itu, saat anaknya tantrum, marah, atau sedih, Tasya akan selalu berusaha untuk memberi validasi pada perasaan anaknya.

Baca juga: Persiapan Mudik Lebaran, Pahami 5 Cara Tangani Anak Tantrum

"Oke Arrasya (nama anak Tasya) marah ya, oh kesal sekali. Mama tahu kesal sekali. Sebelumnya lagi asyik main disuruh mandi. Tapi sekarang harus mandi. Yuk, tarik nafas dulu."

Demikian kata Tasya saat mencontohkan kata-katanya ketika menghadapi anak yang tantrum.

Tasya melanjutkan, memeluk anak atau mengelus kepala juga bisa menjadi salah satu cara meredakan tantrum. Begitu pula dengan melakukan hal yang paling disukai anaknya.

  • Biarkan anak menenangkan pikiran

Terakhir, Tasya sering memberi waktu anak untuk menenangkan pikirannya. Dengan ini, anak juga bisa menumpahkan rasa kesalnya.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Wellness
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Wellness
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Fashion
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Parenting
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
Wellness
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
Wellness
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Fashion
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Wellness
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Beauty & Grooming
Prediksi Shio Kuda Api 2026, Disebut Penuh Peluang Besar
Prediksi Shio Kuda Api 2026, Disebut Penuh Peluang Besar
Wellness
Kebutuhan Psikologis Anak 5-12 Tahun, dari Bermain hingga Rasa Aman
Kebutuhan Psikologis Anak 5-12 Tahun, dari Bermain hingga Rasa Aman
Parenting
Rasa Bersalah Ibu pada Anak, Kapan Masih Wajar dan Kapan Perlu Diwaspadai?
Rasa Bersalah Ibu pada Anak, Kapan Masih Wajar dan Kapan Perlu Diwaspadai?
Parenting
Cinta Laura Ajak Konsisten Hidup Sehat, Mulai dari Langkah Kecil
Cinta Laura Ajak Konsisten Hidup Sehat, Mulai dari Langkah Kecil
Wellness
Perjalanan Cinta Tiffany Young dan Byun Yo Han, Sudah Ada Rencana Menikah
Perjalanan Cinta Tiffany Young dan Byun Yo Han, Sudah Ada Rencana Menikah
Wellness
Momen Taylor Swift Telepon Travis Kelce di Eras Tour, Saling Dukung Meski LDR
Momen Taylor Swift Telepon Travis Kelce di Eras Tour, Saling Dukung Meski LDR
Relationship
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau