Dengan hidup di kota, kita akan cenderung memperhatikan sesuatu yang sedang ramai dibicarakan. Hal ini dapat menyebabkan kita menjadi merasa tertinggal atas kehidupan yang disebabkan oleh media sosial.
Seperti yang terjadi ketika mata uang digital, yaitu Crypto menjadi bahan perbincangan investasi menguntungkan. Tidak sedikit yang mengikutinya tanpa memiliki pengetahuan cukup, lalu mengalami kerugian.
Kerugian akibat tidak mengikuti trend tersebut sulit dialami di desa karena kehidupan desa cenderung sederhana dan jauh dari tekanan.
Hidup lebih dekat dengan alam akan memberikan waktu kita untuk menyaksikan keindahannya. Eko menjelaskan bahwa kehidupan di desa kerap memberinya inspirasi untuk berkarya.
Baca juga: 5 Kasus Kematian Keluarga Paling Tragis di Dunia
“Seperti kalo daun kering, saya mencoba gak nganggep itu sampah sehingga menggeser pemaknaan itu sebagai art material," pungkas Eko
Pemaknaan terhadap sampah, seperti daun kering, sebagai bahan-bahan kesenian sulit didapatkan di kota. Karena tidak banyak masyarakat yang melihat sampah dari sudut pandang lain.
Dari pemaknaan yang berbeda itu, Eko belajar tidak lagi untuk memaknai melalui satu sudut pandang. Hal inilah yang menyebabkan Eko merasa nyaman hidup di desa.
Dengarkan kisah hidup lainnya yang inspiratif dari para tokoh terkemuka hanya melalui siniar Beginu di Spotify. Di dalamnya, ada banyak fakta-fakta yang belum terungkap dan pengalaman berkesadaran yang penuh makna.
Tunggu apalagi? Yuk, ikuti siniarnya agar kalian tak tertinggal tiap ada episode terbarunya tiap Senin, Rabu, dan Jumat. Akses sekarang juga siniarnya melalui tautan https://dik.si/beginu_eko1.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.