KOMPAS.com - Semua orang tentu ingin memiliki wajah yang terlihat bersih dan sempurna.
Karena itu, saat kulit mengalami jerawat yang mengganggu penampilan, mereka akan berusaha keras untuk menghilangkannya.
Tak jarang, demi membuat jerawat atau bekasnya menghilang, orang-orang rela mengeluarkan dana yang tidak sedikit untuk membeli produk skincare atau perawatan kulit anti jerawat.
Ironisnya, tak semua produk itu baik untuk kulit berjerawat. Terkadang, produk-produk itu justru malah memperparah atau memperjelas jerawat.
Baca juga: Cara Pakai Kunyit Jadi Skincare untuk Atasi Jerawat
Laman WebMD pun menyebutkan bahwa merawat kulit berjerawat perlu dilakukan dengan hati-hati.
Kita harus teliti dalam membaca label produk untuk menemukan produk yang tidak akan membuat pori-pori kulit tersumbat dan malah menimbulkan breakout.
Misalnya, dengan memilih produk sabun pembersih (cleanser) yang mengandug asam salisilat atau mengandung asam salisilat atau benzoil peroksida.
Lalu, bersihkan wajah dengan lembut.
Perlu diingat, trauma pada jerawat dapat memperburuk jerawat atau menyebabkan jaringan parut (scarring).
Jadi, gunakan tangan saat mencuci muka, dan jangan menggunakan kain terry atau bahan kasarlainnya yang dapat menyebabkan luka jerawat pecah.
Pemakaian moisturizer atau pelembap pun tak boleh dilewatkan saat berjerawat.
Baca juga: Rekomendasi Obat Alami untuk Jerawat Pasir yang Bisa Dicoba
Pasalnya, pelembap dapat membantu meredakan kulit iritasi dan kemerahan akibat obat jerawat dengan kandungan benzoil peroksida yang diresepkan dokter.
Namun, hindari pelembap berat dan berminyak yang mengandung bahan penyebab jerawat seperti mentega kakao, minyak mineral, atau krim dingin.
Lalu, pilihlah pelembap ringan bebas minyak dengan label "noncomedogenic" yang tidak akan menyumbat pori-pori.
Kita juga perlu membeli pelembap dengan bahan seperti gliserin dan asam hialuronat yang dapat menahan kelembapan di kulit.
Lebih lanjut, pemakaian masker dan scrub tidak banyak membantu saat kita berjerawat. Jadi, tidak perlu memakainya.
Namun untuk sunscreen atau tabir surya, kita tetap wajib memakainya.
Sunscreen berguna untuk mencegah kulit terbakar yang dapat menimbulkan garis dan kerutan dini serta meningkatkan risiko terkena kanker kulit. Karena itu, produk satu ini wajib dipakai.
Tapi, perhatikan sunscreen yang kita pakai.
Kita perlu menggunakan broad-spectrum sunscreen dengan SPF setidaknya 30 yang mengandung blocker fisik seperti seng oksida dengan jumlah setidaknya enam persen guna melindungi kulit dari sinar UVA dan UVB.
Baca juga: Mengenal Jerawat Pasir, dari Penyebab hingga Cara Menanganinya
Soal bentuk, sunscreen berbasis air atau gel ringan serta sunscreen semprot bisa jadi opsi terbaik bagi orang yang rentan berjerawat.
Sunscreen dengan bentuk lotion ringan dan seperti bedak pun bisa dijadikan alternatif.
Lalu, jangan lupa untuk memakai sunscreen dengan label “noncomedogenic” agar tidak menyumbat pori-pori kulit dan tidak menganding bahan seperti PABA and benzofenon yang dapat membuat kulit sensitif iritasi.
Kelebihannya, bercukur dapat menjadi cara eksfoliasi alami dan membuka pori-pori, sehingga mengurangi minyak berlebih.
Baca juga: 7 Obat untuk Hilangkan Jerawat Batu
Namun jika bercukur dengan cara atau menggunakan produk yang salah, jerawat bisa bertambah banyak atau malah menimbulkan razor bumps alias jerawat palsu.
Razor bumps terbentuk saat rambut berujung tajam “menusuk” kulit dan membuat kulit membengkak.
Untuk itu, gunakan sabun cukur yang bersifat lubricating dan tidak menbuat iritasi, sabun dengan benzoil peroksida yang diresepkan dokter, atau antibiotik topikal yang dirancang khusus untuk pria berjerawat.
Lalu, jangan lupa untuk menggunakan pisau cukur tajam agar kita tidak mencabut rambut atau melukai kulit tanpa sengaja.
Baca juga: Apa Itu Jerawat Batu? Begini Penjelasannya
Untuk mencegah iritasi, kita juga harus mencukur jenggot ke arah bawah, searah dengan pertumbuhan folikel rambut serta tidak memakai cologne berbasis alkohol.
Namun, gunakan pelembap anti minyak atau lotion dan gel antibiotik topikal yang diresepkan dokter sebagai gantinya.