Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Medio by KG Media
Siniar KG Media

Saat ini, aktivitas mendengarkan siniar (podcast) menjadi aktivitas ke-4 terfavorit dengan dominasi pendengar usia 18-35 tahun. Topik spesifik serta kontrol waktu dan tempat di tangan pendengar, memungkinkan pendengar untuk melakukan beberapa aktivitas sekaligus, menjadi nilai tambah dibanding medium lain.

Medio yang merupakan jaringan KG Media, hadir memberikan nilai tambah bagi ranah edukasi melalui konten audio yang berkualitas, yang dapat didengarkan kapan pun dan di mana pun. Kami akan membahas lebih mendalam setiap episode dari channel siniar yang belum terbahas pada episode tersebut.

Info dan kolaborasi: podcast@kgmedia.id

5 Cara Mengajarkan Komunikasi Asertif pada Anak

Kompas.com, 22 September 2022, 16:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Oleh: Inge Shafa Sekarningrum dan Fandhi Gautama

KOMPAS.com - Komunikasi asertif merupakan sebuah teknik berkomunikasi agar seseorang dapat menyampaikan pendapatnya secara lugas tanpa menyinggung orang lain.

Artinya, kita menyampaikan apa yang diinginkan, dirasakan, dan dipikirkan kepada orang lain namun tetap menjaga dan menghargai hak-hak serta perasaan mereka tanpa bermaksud menyerang.

Itu sebabnya, komunikasi asertif sebaiknya diajarkan sejak dini. Pada usia itu, anak mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang pesat, baik mental maupun fisik.

Usia ini juga disebut masa keemasan karena menjadi pondasi yang kuat untuk masa depan.

Dalam siniar Obrolan Meja Makan bertajuk “Membangun Komunikasi Asertif Anak dan Orangtua”, Pritta Tyas membahas bagaimana cara yang baik dan benar mengajarkan komunikasi asertif pada anak.

Pritta menyebutkan salah satu bentuk praktis komunikasi asertif pada anak adalah dengan cara memberikan beberapa pilihan daripada memerintahnya langsung.

Hal itu dapat membuat anak berpikir kritis karena memiliki pilihannya sendiri.

Lantas, bagaimana cara mengajarkan komunikasi asertif pada anak? Dikutip dari Twinkl yang ditulis oleh Amy Wilcock, berikut beberapa cara yang bisa diterapkan oleh para orangtua.

1. Mengetahui Batasan

Batasan adalah konsep penting ketika berpikir tentang ketegasan.

Berbicara dengan anak-anak tentang batasan fisik dan emosional adalah cara yang baik untuk mulai memahami situasi dan melatih sikap asertif.

Baca juga: Dampak yang Dirasakan Anak Jika Sering Nonton Horor

Cara yang baik untuk menjelaskan hal ini kepada anak-anak adalah dengan membiarkan mereka membayangkan beberapa contoh dari kejadian nyata.

Hal itu mengajarkan anak-anak rasa hormat terhadap diri mereka sendiri dan orang lain.

Misalnya, jika seseorang ingin memotong antrean, anak dapat mengatakan “Maaf, saya antre terlebih dahulu”.

2. Belajar Mengatakan “Tidak” dengan Baik

Anak-anak sering merasa tertekan untuk mengikuti ide atau opini orang lain. Hal tersebut bisa menjadi sumber kecemasan anak.

Sebagai orangtua, kita dapat mengajarkan pada anak untuk menolak dengan sopan.

Ajarkan pada anak bahwa mereka boleh menolak orang lain, namun apa yang diucapkan tidak boleh menyinggung pihak manapun.

Contohnya, mengatakan “Terima kasih” dan “Maaf”’ sebelum menolak.

3. Gunakan Kata “Saya”

Menggunakan kata 'saya' adalah teknik ketegasan karena pesan tersebut sepenuhnya tidak menghakimi dan menghindari kesalahan.

Teknik ini berguna untuk membantu anak-anak menyelesaikan konflik.

Ini dilakukan karena kata ini mengandung makna opini yang tak memaksa. Sebagai contoh, “Saya pikir akan menyenangkan bagi semua orang untuk bekerja sama.

Saya akan senang jika yang lain bisa membantu.”

4. Bersikap Tenang dan Percaya Diri

Bersikap tenang meskipun ada tumpukan emosi yang mengendap merupakan hal yang penting untuk dilakukan.

Baca juga: Pentingnya Menjaga Kesehatan Mental Ibu Menyusui

Ajarkan anak untuk berbicara perlahan dan jelas. Jadi, itu akan membuat anak lebih percaya diri dan bisa tenang dalam menghadapi masalah dan pilihan.

5. Mendengar Tanpa Menyela

Ajarkan anak untuk membiarkan orang lain berbicara terlebih dulu sebagai tanda menghormati mereka.

Hal ini dapat mendorong anak-anak untuk mau mendengarkan satu sama lain. Selain itu, usaha ini juga membantu anak menunjukkan bahwa mereka menghargai ide satu sama lain.

Itulah beberapa cara yang bisa diajarkan kepada anak tentang pentingnya komunikasi asertif. Tentunya sebagai orangtua, kita dapat turut mencontohkan kepada anak sikap tersebut dengan baik.

Dengarkan episode siniar Obrolan Meja Makan lainnya yang membahas tentang parenting isu yang dikemas secara ringan, informatif, dan pastinya menghibur pada tautan berikut dik.si/omm_asertifanak.

Ikuti juga siniarnya agar kalian tak tertinggal tiap ada episode terbarunya!

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Terkini Lainnya
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Fashion
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Parenting
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
Wellness
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
Wellness
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Fashion
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Wellness
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Beauty & Grooming
Prediksi Shio Kuda Api 2026, Disebut Penuh Peluang Besar
Prediksi Shio Kuda Api 2026, Disebut Penuh Peluang Besar
Wellness
Kebutuhan Psikologis Anak 5-12 Tahun, dari Bermain hingga Rasa Aman
Kebutuhan Psikologis Anak 5-12 Tahun, dari Bermain hingga Rasa Aman
Parenting
Rasa Bersalah Ibu pada Anak, Kapan Masih Wajar dan Kapan Perlu Diwaspadai?
Rasa Bersalah Ibu pada Anak, Kapan Masih Wajar dan Kapan Perlu Diwaspadai?
Parenting
Cinta Laura Ajak Konsisten Hidup Sehat, Mulai dari Langkah Kecil
Cinta Laura Ajak Konsisten Hidup Sehat, Mulai dari Langkah Kecil
Wellness
Perjalanan Cinta Tiffany Young dan Byun Yo Han, Sudah Ada Rencana Menikah
Perjalanan Cinta Tiffany Young dan Byun Yo Han, Sudah Ada Rencana Menikah
Wellness
Momen Taylor Swift Telepon Travis Kelce di Eras Tour, Saling Dukung Meski LDR
Momen Taylor Swift Telepon Travis Kelce di Eras Tour, Saling Dukung Meski LDR
Relationship
Pemicu Ibu Sering Merasa Bersalah dalam Mengasuh Anak Menurut Psikolog
Pemicu Ibu Sering Merasa Bersalah dalam Mengasuh Anak Menurut Psikolog
Wellness
6 Rekomendasi Celana Garis Brand Lokal, Cocok untuk Harian hingga ke Kantor
6 Rekomendasi Celana Garis Brand Lokal, Cocok untuk Harian hingga ke Kantor
Fashion
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau