Studi Evidence-Based Complementary and Alternative Medicine tahun 2013 juga menemukan manfaat akupunktur untuk meningkatkan elastisitas kulit wajah.
Manfaat tersebut bisa didapat apabila pasien menjalani sesi akupunktur sebanyak lima kali dalam tiga minggu.
Temuan studi juga membuktikan bahwa akupunktur membuat kulit terlibat lebih berisi.
Di samping manfaat yang sudah disebutkan, akupunktur juga bisa memiliki efek samping. Dengan demikian, akupunktur tak bisa sembarang dilakukan.
Salah satu efek sampingnya adalah rasa seperti tersengat, dicubit, atau nyeri ketika jarum ditusukkan ke tubuh.
Rasa tidak nyaman bisa bertambah ketika ahli akupunktur menggerakkan jarum yang sudah ditusukkan ke tubuh.
Ketika ujung jarum sudah terbenam di kulit, pasien bisa saja merasakan kesemutan.
Tak hanya itu, akupunktur dapat menyebabkan nyeri, pendarahan, infeksi, mual, ruam kulit, alergi, memar pada kulit yang ditusuk jarum, dan pusing.
Yang lebih parah, akupunktur berisiko menyebabkan cedera saraf, jarum patah, cedera organ, cedera otak, dan sumsum belakang.
Untuk menghindari efek samping akupunktur, tetaplah berkonsultasi dengan dokter sebelum menjalaninya.
Baca juga: Langsing dengan Tusuk Jarum
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.