Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 29/09/2022, 14:17 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Tak hanya itu, mengulang kata-kata positif selama meditasi juga bermanfaat untuk menenangkan dan menyingkirkan hal-hal yang mengganggu.

Baca juga: Meditasi, Apa dan Bagaimana Memulainya

Meditasi transendental juga memiliki efek yang sama ketika mulut mengucap kata-kata berulang untuk menjaga fokus.

Ketika meditasi transendental dilakukan, manfaatnya tubuh dan pikiran menjadi lebih tenang.

Manfaat tersebut pernah diungkap peneliti dalam studi yang dipublikasikan di National Library of Medicine tahun 2019.

3. Mengelola kecemasan dan depresi

Jenis meditasi mindfulness dapat membantu melatih pikiran supaya fokus pada kondisi saat ini.

Meditasi yang satu ini membantu otak untuk tidak memikirkan hal-hal yang mencemaskan dan pemicu depresi.

Seperti studi yang dipublikasikan di JAMA Internal Medicine tahun 2014 juga mendapati temuan, meditasi mindfulness dapat meredakan kecemasan dan depresi.

Ketika jenis meditasi tersebut dipadukan dengan mindfulness-based stress reduction (MBSR), hal ini dapat membantu mereka yang cemas untuk tenang.

Kemudian, MBSR juga mengurangi gejala depresi, termasuk kesulitan tidur, kehilangan nafsu makan, dan suasana hati yang buruk.

Baca juga: Serba-Serbi Meditasi: Jenis, Manfaat, dan Cara Melakukannya

4. Lebih mencintai diri sendiri

Jenis meditasi cinta kasih dapat menumbuhkan belas kasih kepada diri sendiri dan orang lain.

Pasalnya, meditasi cinta kasih memperkuat sirkuit otak yang merasakan emosi orang lain, tidak mementingkan diri sendiri, dan mengurangi bias implisit.

Cara melakukan meditasi cinta kasih sangatlah mudah, yaitu dengan membayangkan dan mengharapkan orang yang dicintai selalu bahagia.

5. Mengontrol rasa sakit

Meditasi dapat mengurangi rasa sakit pada pasien yang menderita nyeri pascaoperasi, akut, atau kronis.

Manfaat tersebut terungkap dalam studi yang dipublikasikan di JAMA Network tahun 2020.

Meski begitu, praktik ini bukan obat untuk segalanya dan tidak serta merta menghilangkan rasa sakit.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com