KOMPAS.com - Pulih dari kejadian tak mengenakan yang menyebabkan trauma tidak semudah membalikkan telapak tangan.
Perlu proses yang panjang dan kesabaran supaya hati, pikiran, termasuk respons fisik agar orang dapat berdamai dengan masa lalu.
Walau tidak mudah dilalui, kejadian yang menyebabkan trauma bisa dipulihkan apabila orang dengan kondisi ini menjalani self healing.
Baca juga: 9 Tips Self Healing untuk Memulihkan Luka Batin
Self healing yang belakangan ramai diperbincangkan warganet adalah proses pemulihan kesehatan emosional yang buruk.
Proses ini juga mencakup masalah kesehatan fisik yang menyertai. Pasalnya, kesehatan emosional biasanya berdampak pada fisik.
Trauma yang menyebabkan orang menghindari sesuatu, takut, dan cemas sebenarnya dampak dari peristiwa yang buruk.
Kondisi ini terjadi ketika orang terluka secara emosional oleh suatu hal dan berisiko menyebabkan post-traumatic stress disorder (PTSD).
Contoh peristiwa yang memicu trauma, antara lain kecelakaan, pelecehan, kekerasan, putus cinta, termasuk kehilangan orang yang dicintai.
Meski trauma dapat dialami siapa pun, baik tua maupun muda, tak ada kata terlambat untuk pulih dari kondisi ini.
Baca juga: 5 Alasan Kenapa Kamu Wajib Self Healing
Dilansir dari Very Well Mind, berikut cara-caa untuk memulihkan trauma dengan self healing yang wajib dicoba.
Orang yang trauma ada kecenderungan menutup diri, bahkan menyendiri dari keluarga maupun teman-temannya.
Padahal, perilaku tersebut berisiko menyebabkan dampak yang lebih buruk, misalnya saja depresi.
Oleh sebab itu, mereka disarankan untuk terhubung dengan orang lain demi membantu penyembuhan traumanya.
Saat bersama keluarga atau teman, orang yang mengalami trauma tidak perlu berbicara tentang ketakutannya jika merasa tidak nyaman.
Yang terpenting adalah menjaga relasi dengan orang lain karena hubungan adalah kunci kebahagiaan manusia.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.