Orang yang trauma ada kecenderungan menutup diri, bahkan menyendiri dari keluarga maupun teman-temannya.
Padahal, perilaku tersebut berisiko menyebabkan dampak yang lebih buruk, misalnya saja depresi.
Oleh sebab itu, mereka disarankan untuk terhubung dengan orang lain demi membantu penyembuhan traumanya.
Saat bersama keluarga atau teman, orang yang mengalami trauma tidak perlu berbicara tentang ketakutannya jika merasa tidak nyaman.
Yang terpenting adalah menjaga relasi dengan orang lain karena hubungan adalah kunci kebahagiaan manusia.
Stres yang disebabkan oleh peristiwa traumatis biasanya dikelola dengan menulis jurnal.
Baca juga: Apa Itu Self Healing, Metode, dan Siapa yang Membutuhkan
Tapi, jika cara itu masih nihil, cobalah menghabiskan waktu dengan perasaan dan biarkan diri sendiri mengalaminya selama beberapa saat.
Merasakan dan menerima perasaan adalah kunci penyembuhan trauma. Selama berproses, biasanya orang akan marah dan menunjukkan emosi lain.
Pemulihan trauma memerlukan energi yang banyak. Karena alasan inilah orang dengan trauma sebaiknya cukup beristirahat.
Yang tidak kalah pentingnya adalah bersikap lembut dengan diri sendiri, lakukan hal-hal yang disukai, dan memberi jeda pada aktivitas.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.