Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 04/10/2022, 09:02 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

2. Mengidentifikasi perasaan

Stres yang disebabkan oleh peristiwa traumatis biasanya dikelola dengan menulis jurnal.

Baca juga: Apa Itu Self Healing, Metode, dan Siapa yang Membutuhkan

Tapi, jika cara itu masih nihil, cobalah menghabiskan waktu dengan perasaan dan biarkan diri sendiri mengalaminya selama beberapa saat.

Merasakan dan menerima perasaan adalah kunci penyembuhan trauma. Selama berproses, biasanya orang akan marah dan menunjukkan emosi lain.

3. Istirahat

Pemulihan trauma memerlukan energi yang banyak. Karena alasan inilah orang dengan trauma sebaiknya cukup beristirahat.

Yang tidak kalah pentingnya adalah bersikap lembut dengan diri sendiri, lakukan hal-hal yang disukai, dan memberi jeda pada aktivitas.

Cara-cara seperti itu memungkinkan orang yang trauma menjaga energi sekaligus tidak melelahkan diri sendiri.

4. Mindfulness dan meditasi

Mindfulness dan meditasi membantu orang yang tidak mengalami atau memiliki trauma untuk fokus pada saat ini.

Khusus untuk mindfulness, praktik ini melatih otang untuk fokus pada segala sesuatu, mulai dari pikiran hingga perasaan, dan mengurangi stres.

Baca juga: Mengenal Self Healing, Tujuan dan Siapa Saja yang Membutuhkannya

Sedangkan, meditasi yang dikombinasikan dengan pernapasan dapat membantu orang merasa lebih riles dan tenang.

5. Merawat diri

Sebagian orang lupa bahkan tidak memiliki waktu untuk merawat dirinya, baik secara fisik maupun mental.

Padahal, merawat diri penting untuk mengurangi stres dan membantu proses penyembuhan trauma.

Merawat diri juga membantu orang merasa lebih baik sekaligus membuat mereka merasa dicintai.

6. Temukan aktivitas baru

Proses pemuilhan taruam dapat didukung dengan aktivitas-aktivitas yang memicu kreativitas, seperti bermain musik atau mendengarkannya saja.

Tak hanya itu, aktivitas lain yang dapat dilakukan, antara lain menulis jurnal, membuat puisi, atau membaca buku.

Ketika aktivitas-aktivitas tersebut dilakukan maka otak dilibatkan dalam proses kreatif dan artistik.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com