Dengan mengetahui diagnosisnya, maka penanganan yang akan dilakukan menjadi lebih tepat sasaran.
Baca juga: Kecemasan dan Serangan Panik Bisa Bikin Hangover, Apa Sebabnya?
Serangan panik dapat diobati dengan sejumlah perawatan agar kondisi pasien cepat pulih dan dapat mengelola gangguan panik.
Beberapa perawatan bertujuan untuk mengurangi frekuensi panic attack kambuh sampai meringankan gejala yang ditimbulkan.
Seperti perawatan psikologis dengan konsultasi ke layanan terapi psikologis berdasarkan perilaku kognitif.
Para praktisi medis di layanan tersebut dapat mengajari bagaimana cara mengubah perlaku dan membantu pasien tetap tenang dan dapat mengendalikan dirinya.
Selain terapi, ada pengobatan menggunakan obat dari resep dokter seperti antidepresan, obat anti-epilepsi untuk mengatasi kecemasan yang parah.
Pada beberapa kasus, pasien dengan panic attack mungkin membutuhkan dua perawatan tersebut dalam mengatasi gangguan panik yang diderita.
Untungnya, serangan panik masih dapat ditangani dan pasien dapat pulih sepenuhnya. Namun langkah terbaik tetap mendapatkan bantuan medis dengan segera.
Jika tidak ditangani, gangguan panik bisa meningkat dan menjadi sangat sulit untuk diatasi.
Seseorang dapat berisiko mengembangkan kondisi gangguan mental lainnya, seperti fobia.
Serangan panik yang tidak diatasi dengan penanganan yang tepat juga bisa memengaruhi kemampuan seseorang dalam mengemudi atau dilarang mengemudi.
Sebab, di beberapa negara ada regulasi terkait seseorang yang menderita gangguan panik dilarang untuk mengemudikan kendaraan.
Baca juga: Menghadapi Panic Attack Saat Sendirian
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.