Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Hal yang Kerap Dilakukan Orangtua Ketika Menerapkan Tiger Parenting

Kompas.com, 10 Oktober 2022, 11:59 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Bicara soal tiger parenting, pola pengasuhan ini disebut-sebut melahirkan anak yang berdisiplin tinggi dan berprestasi.

Namun, di balik ketenarannya, sebagian orang tidak setuju dengan pola pengasuhan itu lantaran dinilai memberikan dampak buruk bagi si buah hati.

Dilansir dari Very Well Family, tiger parenting adalah pola pengasuhan ketat dan otoritatif supaya anak yang dibesarkan sukses.

Istilah tiger parenting mulai populer ketika penulis Amy Chua membagikan kisahnya dalam buku berjudul "Battle Hymn of the Tiger Mom".

Kendati demikian, tiger parenting sudah diterapkan sejak abad kelima ketika filsuf yang juga mahaguru asal Tiongkok, Konfusius, mencetuskannya.

Cara mendidik ala tiger parenting

Anak yang dibesarkan dengan cara tiger parenting mendapat dorongan untuk memenuhi harapan yang tinggi dari orangtua.

Si buah hati juga tidak diberikan banyak kesempatan untuk berdiskusi dengan orangtuanya karena pola pengasuhan ini begitu ketat.

Baca juga: Apa itu Tiger Parenting? Metode yang Dewakan Kesuksesan Anak

Nah, ketika orangtua menerapkan tiger parenting kepada anaknya, mereka akan melakukan beberapa hal sebagai berikut.

1. Pengasuhan terlalu ketat

Ketika orangtua menerapkan tiger parenting, mereka fokus pada kerja keras anak dan mengorbankan work life balance demi kesuksesan jangka panjang.

Ini artinya, anak yang dibesarkan dengan pola pengasuhan itu tidak diberikan banyak ruang untuk bersenang-senang, seperti pergi ke acara ulang tahun atau pesta bersama teman.

Orangtua yang membesarkan anaknya dengan tiger parenting juga melarang keras si buah hati mengonsumsi alkohol, narkoba, termasuk pacaran.

Ketiga hal tersebut dipandang oleh mereka dapaat mengganggu anak untuk mencapai tujuannya.

2. Harapan tinggi

Tiger parenting membuat orangtua mentargetkan harapan yang terlalu tinggi untuk anaknya supaya berprestasi dan selalu menjadi yang terbaik.

Anak dibebani tanggung jawab untuk sukses dalam segala hal yang mereka lakukan dan dimarahi apabila gagal.

Ketidakmampuan anak mencapai keberhasilan dipandang oleh orangtua akan mempermalukan nama keluarga.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau