KOMPAS.com - Kemungkinan wanita mengalami gangguan kecemasan atau anxiety disorder lebih tinggi ketimbang pria.
Menurut data Anxiety & Depression Association of America (ADAA) tahun 2021 lalu, prevalensi gangguan kecemasan pada wanita sebesar 23,4 persen.
Persentase tersebut lebih tinggi ketimbang pria yang prevalensi mengalami gangguan mental tersebut sebesar 14,3 persen.
Kendati kemungkinannya lebih kecil, bukan berarti pria bebas dari risiko karena mereka juga berpotensi merasakan gangguan kecemasan.
Berikut gejala, penyebab, dan cara mengatasi gangguan kecemasan pada pria yang wajib diperhatikan.
Baca juga: 5 Jenis Gangguan Kecemasan yang Umum Terjadi
Sebelum pembahasan lebih dalam, ketahui dulu apa itu gangguan kecemasan yang belakangan dikeluhkan warganet di media sosial.
Gangguan kecemasan adalah gangguan mental serius yang menyebabkan kekhawatiran atau ketakutan secara signifikan.
Mereka yang mengalami kondisi tersebut bisa merasakan kecemasan yang tidak kunjung hilang bahkan semakin buuruk seiring waktu.
Nah, ketika pria mengalami gangguan kecemasan, penyebabnya dapat berasal dari faktor internal maupun eksternal.
Misalnya pengalaman traumatis, masalah keluarga, hubungan dengan pasangan, atau penyakit jantung dan diabetes.
Tak hanya itu, gangguan kecemasan pada pria bisa disebabkan oleh penurunan kadar testosteron.
Jika hormon itu berkurang dalam tubuh, pria akan merasakan peningkatan kecemasan dan berkontribusi pada kenaikan hormon stres, kortisol.
Secara umun, cara wanita dan pria ketika merespons kecemasan tidak jauh berbeda.
Namun, ada sedikit perbedaan pada pria.
Terapis pernikahan, Julie Levin, MA, MFT, juga mengatakan pria sering distigmakan lemah apabila kondisi emosionalnya rentan.
Apabila pria telanjur mengalami gangguan kecemasan, mereka akan merasakan beberapa gejala sebagai berikut:
Selain gejala-gejala yang sudah disebutkan, pria lebih mungkin mengonsumsi alkohol dengan alasan mengurangi kecemasannya.
Di sisi lain, pria yang mengalami gangguan kecemasan lebih banyak menghabiskan waktu untuk bermain game atau menonton film porno.
Pria sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter atau terapis apabila gejala-gejala akibat gangguan kecemasan mengganggu kehidupan.
Baca juga: Mengenal Gangguan Kecemasan, Gejala, dan Faktor Risikonya
Tak hanya itu, ada beberapa cara untuk mengatasi gangguan kecemasan pada pria seperti yang berikut ini.
Perubahan gaya hidup tidak dapat menyembuhkan gangguan kecemasan.
Tapi, cara ini membantu untuk mengatasi gejalanya.
Perubahan gaya hidup bisa dimulai dengan rutin olahraga, latihan pernapasan, cukup tidur, dan berkonsultasi dengan profesional kesehatan.
Cara lain yang dapat dicoba adalah makan makanan yang sehat, meditasi, menghindari alkohol, rokok, dan kafein, atau menulis jurnal.
Meski secara ilmiah belum terbukti, pria juga bisa menjalani sesi akupuntur, memanfaatkan aromaterapi, atau bermain dengan hewan peliharaan.
Ada beberapa jenis yang efektif untuk mengatasi kecemasan pada pria.
Berikut di antaranya:
Ada beberapa obat yang bisa dikonsumsi untuk mengatasi gangguan kecemasan pada pria, dengan syarat sesuai resep atau anjuran dokter dan terapis.
Jika penurunan testosteron menyebabkan kecemasan pada pria, mereka kemungkinan merasa lebih baik dengan terapi penggantian hormon testosteron.
Tapi, terapi tersebut baru bisa diberikan setelah dokter menguji kadar hormon untuk menentukan apakah terjadi kekurangan testosteron.
Baca juga: Ketahui Gejala dan Cara Mengatasi Kecemasan pada Pria
Obat lain yang dapat dikonsumsi pria untuk mengatasi gangguan kecemasan mereka, di antaranya:
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.