Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspada Gagal Ginjal Akut Misterius Anak, Orangtua Wajib Pahami Ini

Kompas.com - 13/10/2022, 14:19 WIB
Sekar Langit Nariswari

Penulis

KOMPAS.com - Kasus gagal ginjal akut misterius pada anak tengah merebak di Indonesia.

Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyatakan jika terdapat lonjakan kasus penyakit ini selama dua bulan belakangan.

Penyebabnya belum bisa dipastikan namun gejala yang harus diwaspadai termasuk batuk, pilek, diare, muntah dan intensitas Buang Air Kecil (BAK) yang minim.

Sejumlah anak yang menderita masalah ini juga menunjukkan tanda dehidrasi berat karena rusaknya fungsi ginjal.

Baca juga: IDAI Ungkap 5 Gejala Gagal Ginjal Akut Misterius pada Anak, Apa Saja?

Cara menjaga kesehatan ginjal anak sebelum terlambat

Selama ini, penyakit ginjal cenderung hanya terjadi pada orang dewasa.

Tak heran jika kemunculan penyakit ginjal akut misterius ini cukup mengejutkan banyak orang.

Namun sejumlah kasus ini sekaligus menjadi pengingat orangtua agar lebih memerhatikan kondisi ginjal anaknya.

Caranya dengan mengajari buah hati berbagai kebiasaan baik untuk mempertahankan kerja organnya ini.

Aktivitas fisik secara teratur

Aktivitas fisik membantu tubuh anak tetap sehat, termasuk tulang, otot, jantung, dan ginjal.

Ajak anak berolahraga, mengajak anjing jalan-jalan, bermain di luar ruangan atau kegiatan lainnya.

Tanyakan mana yang paling disukai sehingga kebiasaan baik itu terus berlanjut.

Baca juga: Waspadai, 13 Gejala Penyakit Ginjal yang Mungkin Tak Disadari

Selain itu, batasi waktu penggunaan televisi, telepon pintar, tablet, dan komputer pada anak sehingga tidak terlalu banyak rebahan.

Kurangi gula

Asupan gula terlalu tinggi meningkatkan risiko diabetes pada anak sehingga membebani kerja ginjalnya.

Hindari makanan maupun minuman yang terlalu manis pada buah hati termasuk minuman bersoda, boba, camilan manis dan banyak lainnya.

Biasakan anak untuk membaca label kemasan untuk mengetahui informasi nilai gizi dan kandungan gulanya.

Baca juga: Kenali, Bahaya Minum Es Teh Manis Setiap Hari untuk Kesehatan Ginjal

Minum air putih

Ilustrasi anak minum airSHUTTERSTOCK/A3PFAMILY Ilustrasi anak minum air
Biasakan anak untuk rutin minum air putih secara teratur, di luar minuman manis yang dikonsumsinya.

Apalagi ketika cuaca terlalu panas maupun lembab dan anak memiliki aktivitas yang cukup tinggi.

Baca juga: 6 Langkah Minum Air dengan Bijak demi Ginjal yang Sehat

Asupan air penting untuk membantu ginjal membuang limbah dari darah dalam bentuk urin sekaligus mencegah dehidrasi.

Jika kebutuhan air anak tidak tercukupi, biasanya urin mereka akan berwarna lebih gelap dan memiliki bau yang lebih kuat.

Mengurangi garam

Natrium dibutuhkan agar tubuh berfungsi, tetapi terlalu banyak juga bisa berbahaya karena membuat tubuh menahan lebih banyak air.

Kelebihan air ini dapat meningkatkan tekanan darah dan membebani berbagai bagian tubuh, termasuk pembuluh darah dan ginjal.

Kurangi penggunaan garam meja, makanan yang asin, begitu pula intensitas konsumsi camilan serupa.

Makanan olahan dan makanan cepat saji juga memiliki jumlah natrium yang tinggi sehingga harus dibatasi.

Baca juga: Menyingkap Dampak Buruk Garam bagi Tubuh

Jaga berat badan anak

Ilustrasi anak obesitasAfrica Studio Ilustrasi anak obesitas
Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa obesitas pada masa kanak-kanak dikaitkan dengan risiko penyakit ginjal yang lebih tinggi dari waktu ke waktu.

Tanyakan kepada dokter soal berat badan yang ideal untuk buah hati kita dan diskusikan menu makan sehat yang dianjurkan.

Pastikan anak makan dalam nutrisi, pola dan waktu yang tepat sehingga berat badannya terjaga.

Harus diingat pula, orangtua juga perlu memberikan contoh yang baik sehingga kita sebaiknya menerapkan hal serupa.

Baca juga: Banyak Orangtua Tak Sadar Anaknya Obesitas, kok Bisa?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com