Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tantan Hermansah
Dosen

Pengajar Sosiologi Perkotaan UIN Jakarta

Generasi Nongkrong dan Transformasi Sistem Produktivitas

Kompas.com - 14/10/2022, 09:58 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Model kerja yang mengharuskan wajib hadir tiap hari dengan office hour yang ketat, tentu saja harus dipikirkan kembali secara rapi dan mendasar.

Karena selain sudah banyak yang mengkritik tidak lagi tepat, juga hambatannya demikian banyak.

Sehingga jika sistem produktivitas ini bisa diubah maka kalangan muda produktif yang sudah dijelaskan di atas akan kembali memiliki ketertarikan pada lembaga-lembaga pemberi kerja tersebut.

Kita mungkin masih ingat kasus yang cukup heboh ketika sejumlah calon Aparat Sipil Negara (ASN) yang sudah lulus seleksi malah mengundurkan diri.

Bisa jadi ini memberikan pelajaran bagi institusi pemberi kerja untuk menata ulang sistem produktivitas ini.

Berkaca dari penjelasan di atas, maka institusi kerja yang harus menjadi pelopor dalam proses transformasi sistem produktivitas ini adalah instansi pemerintah.

Beberapa alasan strategisnya antara lain karena instansi pemerintah merupakan lembaga yang di dalamnya terdapat sejumlah pranata birokratis dan administrasi yang kemudian banyak ditiru oleh institusi lain di masyarakat.

Sehingga jika pemerintah bisa menghasilkan formula yang tepat (meski tentu tidak wajib seratus persen) dalam menata sistem ini, sangat mungkin akan menular pada lembaga masyarakat lainnya.

Maka dengan penataan ulang seperti ini ada banyak keuntungan yang bisa dipetik. Pertama, akan terjadi penurunan besar-besaran jumlah orang yang pergi ke tempat kerja.

Mereka bisa jadi cukup membuat ruang kerja di rumah masing-masing dan melakukan kegiatan bekerja sesuai tupoksinya di ruang kerja yang ada di rumahnya tersebut.

Kedua, dampak lainnya akan menurunnya kemacetan—yang secara parsial sudah terbukti ketika negeri ini dilanda pandemi Covid-19.

Ketiga, dengan suasana rumah, mudah-mudahan produktivitas bisa tetap terjaga dan bahkan semakin meningkat.

Selanjutnya, dari perspektif generasi nongkrong, dengan desain ini maka pasar kerja akan kembali bergairah, karena ruang ini akan kembali diisi oleh generasi muda produktif, yang beberapa waktu yang lalu kurang tertarik serta lebih memilih bekerja memperkuat perusahaan asing yang lebih adaptif pada gaya dan kecenderungan mereka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com