Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bisnis Fashion Era Digital, Besarnya Peran Influencer dan Media Sosial

Kompas.com - 18/10/2022, 13:04 WIB
Dinno Baskoro,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

"Mungkin ada yang harus dibedah, entah itu strategi, eksekusi bisnisnya dan banyak lagi faktor lain," papar Melinda.

Baca juga: JF3 Fashion Festival 2022, Dukung Industri Mode dan Budaya Lokal 

Media sosial, influencer, dan industri mode

Untuk terjun dalam ranah digital, pemain pasar mode atau fashionpreneur harus lebih presisi dalam pemilihan media eksekusi, misalnya saja media sosial.

Tren yang tengah berkembang saat ini, kata Melinda adalah pelanggan melihat suatu brand dari personifikasi seorang influencer di media sosial.

"Saya melihat ada dua media sosial yang sangat berpengaruh yaitu Instagram dan TikTok," papar Melinda.

Instagram menurut dia, memiliki kekuatan dalam menampilkan imej yang lebih menampilkan visualisasi.

Sementara TikTok menyuguhkan pasar yang lebih luas.

Sementara itu, personifikasi seorang influencer dapat berperan dalam menyelaraskan imej, gaya, personal branding, hingga target market calon pembeli agar lebih mudah dijangkau.

"Kenapa influencer? Karena kalau kita punya brand tapi enggak tahu karya kita ini dipakai untuk siapa, siapa yang akan membelinya, jelas tidak akan worth."

"Kita bisa lihat contohnya adalah brand fashion Faboo milik Caren Delano. Karyanya sangat cocok dengan personifikasi dari Patricia Gouw yang chic dan energik," kata dia.

Sebuah brand juga harus melihat cocok atau tidak karyanya terhadap karakter si influencer tersebut.

Bahkan tak melulu mengandalkan peran influencer, real people atau orang biasa pun memiliki kekuatan yang sama.

Strategi tersebut sudah banyak dilakukan oleh banyak brand besar untuk menghadirkan personifikasi dari orang biasa sesuai karakter dari brand atau suatu karya.

Pasalnya, testimoni yang jujur dari orang-orang tentu dapat memengaruhi pandangan sebuah brand di mata masyarakat dan pelanggan.

"Jadi dalam era digital ini, sebuah brand harus mendapatkan personifikasi dari influencer yang tepat."

"Real testimoni itu diperlukan agar apa yang kita suguhkan cocok dengan gaya dan kebutuhan pembeli."

"Memang harus jeli, jadi enggak cuma sekadar bayar influencer, tapi pikirkan juga impact-nya agar karya kita bisa dijual," pungkasnya.

Baca juga: Lihat, 5 Brand Fashion yang Cocok untuk Rayakan Hari Batik Nasional 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com