Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Fakta Penting soal Batuk yang Perlu Diketahui Orangtua

Kompas.com - 24/10/2022, 11:23 WIB
Sekar Langit Nariswari

Penulis

KOMPAS.com - Penarikan obat sirup yang dilakukan pemerintah membuat para orangtua kebingungan.

Sebabnya, obat sediaan cair tersebut merupakan andalan untuk meredakan keluhan batuk yang kini banyak diderita anak-anak.

Faktanya, batuk sebenarnya bisa ditangani di rumah tanpa harus mengonsumsi obat-obatan.

Orangtua bisa fokus menjaga kondisi kesehatan buah hatinya dengan langkah yang lebih konservatif.

Baca juga: Tak Perlu Paracetamol, Ini 7 Obat Batuk Alami untuk Anak

Untuk menghilangkan kecemasan, ada baiknya kita memahami sejumlah fakta soal batuk, seperti berikut ini.

Apa itu batuk?

Batuk adalah salah satu gejala penyakit anak yang paling umum terjadi.

Keluhannya memang membuat banyak orangtua khawatir namun sebenarnya bukan pertanda kondisi yang serius.

Bahkan, batuk adalah refleks yang sehat dan penting yang membantu melindungi saluran udara di tenggorokan dan dada.

Jenisnya

Terdapat beberapa jenis batuk yang juga membutuhkan penanganan yang berbeda.

Ada beberapa yang hanya perlu obat rumahan namun ada juga yang membutuhkan konsultasi dengan dokter.

Baca juga: Batuk Terasa Lebih Mengganggu di Malam Hari, Ini Penjelasannya

Beberapa jenis batuk tersebut yakni:

  • batuk "menggonggong"
  • batuk rejan
  • batuk dengan mengi
  • batuk malam hari
  • batuk siang hari
  • batuk disertai demam
  • batuk disertai muntah
  • batuk terus-menerus

Bagaimana membedakannya?

Batuk bisa menjadi tanda gejala Covid-19, maupun pneumonia umum.Shutterstock Batuk bisa menjadi tanda gejala Covid-19, maupun pneumonia umum.
Setiap jenis batuk memiliki keluhan dan kecenderungan yang berbeda, begitu pula dampaknya pada tubuh anak.

Jika kita khawatir dengan kondisi buah hati, sebaiknya konsultasikan dengan dokter.

Biasanya dibutuhkan pemeriksaan lagi soal jenis batuknya, gejala lain dan berapa lama keluhan tersebut sudah terjadi.

Baca juga: Tips Konsultasi Dokter via Online agar Tetap Efektif

Kita mungkin juga bisa memanfaatkan telekonsultasi sehingga tak perlu membawa anak bepergian.

Pastikan dokter bisa melihat dan mendengar suara batuk anak untuk memastikan diagnosis dan cara mengobatinya.

Cara mengobatinya

Sebagian besar batuk disebabkan oleh virus dan harus dibiarkan begitu saja karena sistem kekebalan tubuh yang akan bekerja.

Namun prosesnya bisa membutuhkan waktu hingga dua minggu sehingga kebanyakan orangtua tidak tega melihat kondisi anaknya.

Batuk merupakan masalah kesehatan yang paling sering ditemui pada anak-anak di musim penghujan seperti sekarang ini. Shutterstock/Pixel-Shot Batuk merupakan masalah kesehatan yang paling sering ditemui pada anak-anak di musim penghujan seperti sekarang ini.
Meski demikian, tidak disarankan penggunaan antibiotik karena hanya bekerja melawan bakteri.

Pengecualian diberlakukan jika anak tidak bisa tidur karena batuk terus-menerus meskipun tidak menghilangkan penyebabnya.

Baca juga: 6 Obat Herbal untuk Redakan Batuk

Jika menggunakan obat-obatan bebas pastikan menerapkan dosis yang tepat agar tidak berbahaya untuk anak.

Jangan asal mengombinasikan berbagai jenis obat yang berbeda karena risiko efek sampingnya lebih tinggi pada anak-anak.

Menangani batuk pada anak

Kita bisa mencoba cara alami untuk menangani keluhan batuk pada anak termasuk dengan mandi uap, ramuan herbal atau menggunakan air humidifier.

Berikan asupan cair yang cukup untuk anak termasuk jus buah yang bisa menenangkan tenggorokan dan mencegah dehidrasi.

Namun hindari soda atau jus jeruk karena bisa melukai tenggorokan yang sakit karena batuk.

Baca juga: Rekomendasi Makanan untuk Jaga Kesehatan Anak Saat Musim Batuk Pilek

Jangan memberikan obat batuk bebas pada anak yang masih bayi atau balita tanpa konsultasi dokter.

Jika anak memiliki riwayat asma, segera konsultasikan dengan dokter dan tanyakan soal langkah penanganan yang bisa dilakukan orangtua.

Kapan anak perlu dibawa ke dokter?

Batuk yang dialami buah hati bisa saja menjadi semakin parah sehingga perlu dibawa ke dokter.

Berikut tanda-tandanya untuk segera memeriksakan anak:

  • Anak mengalami kesulitan bernapas atau bekerja keras untuk bernapas
  • Bernafas lebih cepat dari biasanya
  • Muncul warna biru atau kehitaman pada bibir, wajah, atau lidah
  • Demam tinggi (terutama jika anak batuk tetapi tidak pilek atau hidung tersumbat)
  • Demam dan berusia lebih muda dari tiga bulan
  • Berumur kurang dari tiga bulan dan telah batuk selama lebih dari beberapa jam
  • Mengeluarkan suara "rejan" saat menarik napas setelah batuk
  • Batuk darah
  • Mengalami stridor (suara bising atau musik) saat bernafas
  • Mengalami mengi saat bernafas
  • Lemah, rewel, atau tidak nyaman
  • Mengalami dehidrasi; tanda-tanda termasuk pusing, mengantuk, mulut kering atau lengket, mata cekung, menangis dengan sedikit atau tanpa air mata, atau buang air kecil lebih jarang (atau memiliki lebih sedikit popok basah)

Baca juga: Tangkal Medical Gaslighting, 5 Trik agar Dokter Mendengarkan Keluhan Kita

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com