Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 24/10/2022, 20:20 WIB
Dinno Baskoro,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Saat interview kerja, ada banyak faktor yang membuat calon pekerja tidak lolos atau gagal pada tahap seleksi awal.

Biasanya kandidat yang gagal itu memiliki ketidaksesuaian terhadap kriteria yang dibutuhkan perusahaan.

Namun sayangnya, tidak jarang alasan di balik kandidat yang tidak lolos itu diakibatkan oleh perilakunya sendiri saat wawancara kerja berlangsung.

Baca juga: 7 Tips Hadapi Wawancara Kerja 

Alasan yang bikin kandidat gagal saat interview kerja

Ilustrasi pertanyaan interview kerja dan jawabannya, pertanyaan interview kerja pertama kali dan jawabannya, dan pertanyaan interview kerja fresh graduate.
PEXELS/MART PRODUCTION Ilustrasi pertanyaan interview kerja dan jawabannya, pertanyaan interview kerja pertama kali dan jawabannya, dan pertanyaan interview kerja fresh graduate.

Sebagai pencari kerja, tidak lolos interview kerja bukanlah akhir dari segalanya.

Kegagalan yang kita dapatkan kini mungkin saja bisa menjadi pelajaran di masa depan untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih baik.

Pasalnya, interview kerja adalah sebuah proses seleksi yang tidak hanya menguji kemampuan calon karyawan.

Ada sejumlah faktor yang menentukan seseorang lolos seleksi.

Misalnya, kesesuaian chemistry dengan perusahaan, perilaku, sopan santun, sampai beberapa faktor lain yang mungkin tidak tertulis seperti rekomendasi karyawan internal atau mungkin memang belum rejekinya saja.

Sebagaimana dilansir The Balance Career, berikut sejumlah alasan seseorang gagal saat interview kerja yang bisa dijadikan pelajaran di masa mendatang.

1. Terlambat datang atau tidak hadir saat interview

Faktor yang paling sering membuat seorang kandidat gagal saat interview kerja adalah ketika dia datang terlambat atau tidak hadir memenuhi undangan wawancara kerja.

Meski tidak semua, namun banyak perusahaan mungkin tidak akan memberikan kompensasi terkait waktu tersebut.

Datang terlambat bisa menjadi pertanda bahwa kita tidak serius memenuhi undangan wawancara dan bikin nilai kita minus di mata rekruter.

Sedangkan tidak hadir saat interview kerja merupakan suatu sinyal bahwa kita tidak menginginkan mengisi posisi tersebut.

2. Berpakaian lusuh

Percaya atau tidak, cara berpakaian yang rapi merupakan salah satu hal yang perlu diprioritaskan saat interview kerja.

Bila perlu, berpakaianlah sesuai dengan jenis pekerjaan, perusahaan atau industri yang tengah dilamar.

Sebab beberapa perusahaan mungkin memiliki peraturan dan pandangan berbeda terkait aturan berpakaian.

Tapi pakaian yang rapi, sopan atau tidak lusuh setidaknya dapat memberikan kesan yang baik di awal pertemuan.

3. Bersikap tidak ramah

Bersikap baik dan ramah merupakan kunci untuk mendapatkan nilai plus di mata para rekruter.

Bersikap baik dan ramah ini berarti menunjukkan sikap yang sopan kepada semua orang di ruangan, termasuk penjaga keamanan dan resepsionis.

Menurut riset The Balance Career, beberapa kandidat bisa menjadi arogan dan berpikir bahwa si calon pekerja merupakan kandidat yang paling dicari.

Padahal hal-hal positif dalam berperilaku saat diperhatikan para rekruter dan pemberi kerja, karena nantinya si kandidat tersebut bakal terlihat dengan semua orang yang bekerja di tempat itu.

4. Tidak mengambil kesempatan untuk "menjual diri"

Wawancara kerja merupakan salah satu peluang penting untuk kita "menjual diri" Menjual diri yang dimaksud ini adalah menceritakan kemampuan dan pengalaman yang kita miliki saat bekerja.

Namun karena satu dan hal lainnya, seperti grogi atau terlalu tertutup, seorang kandindat bisa menjadi sangat pasif saat ditanya soal kemampuannya.

Oleh karena itu, persiapkan proses interview ini sebaik mungkin dengan beberapa latihan menjawab sejumlah pertanyaan yang berkaitan dengan perusahaan yang dilamar dan kemampuan yang kita miliki.

5. Tidak fokus saat interview berlangsung

Fokus saat menjawab semua pertanyaan saat wawancara kerja merupakan satu hal penting yang tidak boleh luput dari perhatian.

Setidaknya kita dapat mematikan ponsel, atau memerhatikan setiap detail pertanyaan agar tidak salah dalam menjawabnya.

Tidak fokus selama proses interview bisa saja membuat kita gagal karena rekruter tidak dapat menangkap dengan baik apa yang mereka harapkan dari jawaban kita.

Baca juga: Cara Berpakaian yang Tepat untuk Interview Kerja 

Ilustrasi wawancara kerja di perusahaan.yanalya/ Freepik Ilustrasi wawancara kerja di perusahaan.

6. Tidak mengerjakan tugas yang diberikan

Beberapa perusahaan mungkin memberikan sejumlah tugas untuk diselesaikan sebelum wawancara berlangsung.

Mengabaikan tugas ini atau bahkan tidak mengumpulkan tepat waktu bisa membuat kita gagal karena tugas itu biasanya merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi calon kandidat.

7. Berkata terlalu jujur

Berkata terlalu jujur ini seperti bumerang, di satu sisi berkata jujur merupakan poin penting yang diharapkan para pemberi kerja.

Tapi di sisi lain bisa berdampak negatif pada kita bahkan menunjukkan bahwa kita bukanlah kandidat yang tepat untu dipekerjakan.

Misalnya saja berkata terlalu jujur tanpa filtrasi terkait alasan kita keluar atau resign dari kantor sebelumnya.

Mungkin saja kita pernah ada konflik dengan atasan atau membenci perusahaan kita sebelumnya, lalu diceritakan saat interview kerja.

Tanpa pengolahan kata-kata yang baik, alasan kita itu bisa membuat kita gagal di proses interview.

Sebab, tidak ada perusahaan yang ingin mempekerjakan karyawan yang suka menjelek-jelekkan tempat bekerja mereka sebelumnya.

8. Berbohong

Faktor ini juga bisa membuat seorang kandidat gagal di dalam proses interview kerja.

Sebab kita tidak tahu seberapa teliti tim HRD memeriksa latar belakang, kemampuan hingga pengalaman yang kita punya.

Menurut riset Careerbuilder, beberapa pernyataan berikut yang paling sering dilebih-lebihkan oleh pelamar pekerjaan.

Di antaranya adalah keterampilan atau kemampuan kandidat, tanggung jawab pekerjaan yang terlalu dilebih-lebihkan, masa kerja, jabatan hingga gelar akademik.

9. Tidak menutup pembicaraan dengan pertanyaan tambahan

Saat interview kerja, penting untuk menutup proses wawancara kerja dengan pertanyaan yang ingin diketahui.

Manfaatkan kesempatan ini untuk menggali lebih lanjut perihal lowongan kerja hingga banyak hal lainnya seputar proses rekrutmen atau hal-hal penting lainnya.

Menurut laman The Balance Career, kesempatan bertanya di akhir proses wawancara merupakan salah satu indikator yang menunjukkan bahwa kita tertarik dan sudah paham dengan segala penjelasan yang sudah diberikan.

Sebab jika di kemudian hari ternyata kita tidak memahami hal-hal yang sudah disampaikan oleh pewawancara kerja, itu bisa menjadi nilai minus di mata rekruter.

10. Tidak follow up proses rekrutmen

Luangkan waktu untuk sekadar mengucapkan terima kasih kepada rekruter melalui email atau pesan sepulang wawancara kerja.

Sematkan pula kata-kata bahwa kita menunggu kelanjutan proses wawancara di kemudian hari untuk sekadar menunjukkan antusiasme kita terhadap lowongan tersebut.

Percaya atau tidak, cara ini dapat memberikan kita nilai lebih bahwa kita memiliki sikap yang ramah dan profesional saat mencari kerja.

Baca juga: Saat Wawancara Kerja, Begini Cara Jitu Menjawab Alasan Resign

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com