KOMPAS.com - Ketika anak tiba-tiba terbangun dari tidurnya dan menangis atau menjerit kencang, orangtua mungkin mengira si kecil mengalami mimpi buruk (nightmare).
Padahal, di dunia medis ada namanya night terror.
Lalu apa bedanya dengan nightmare?
Night terror dan nightmare merupakan dua kondisi yang berbeda, dan terjadi pada tahap tidur yang berbeda.
Selama mengalami night terror, kita kemungkinan juga berbicara dan bergerak dalam tidur (sleep walking).
Baca juga: Tenangkan Anak Setelah Mimpi Buruk, Begini Caranya
Namun, kita tidak bisa mengingat atau menceritakan ulang momen tersebut.
Di sisi lain, nightmare adalah fase bermimpi dalam tidur yang melibatkan mimpi tidak menyenangkan atau menyeramkan, dan kita mampu mengingat mimpi itu.
Night terror paling sering terjadi pada anak-anak berusia 3-8 tahun, sementara nightmare bisa memengaruhi baik anak maupun orang dewasa.
Berikut perbedaan antara night terror dan nightmare:
Jika kita tidak dapat bergerak atau berbicara saat terbangun atau tertidur, tandanya kita mengalami sleep paralysis.
Sleep paralysis atau juga dikenal dengan ketindihan berbeda dari night terror.
Penyebab umum night terror dan nightmare meliputi:
Kedua kondisi tersebut juga bisa disebabkan oleh:
Night terror cenderung terjadi pada seseorang dengan riwayat anggota keluarga yang menderita night terror atau sleep walking.
Periksakan anak ke dokter jika:
Bagi kebanyakan orang, night terror dan nightmare akan membaik dengan sendirinya.
Baca juga: 5 Cara Bantu Anak Atasi Mimpi Buruk
Ada beberapa hal yang dapat dilakukan orangtua agar anak terhindar dari night terror atau nightmare, yaitu:
Selama night terror dialami anak atau anggota keluarga lainnya, lakukan tindakan ini:
Apabila anak atau anggota keluarga lain mengalami night terror di waktu yang sama setiap malam, cobalah membangunkan mereka 15 menit sebelum night terror.
Terapkan cara ini selama seminggu.
Terkadang, cara tersebut dapat menghentikan terjadinya night terror.
Perawatan untuk night terror atau nightmare pada orang dewasa tergantung pada penyebabnya.
Jika kita mendapat mimpi buruk yang disebabkan oleh peristiwa traumatis, dokter umum dapat merekomendasikan perawatan psikologis seperti konseling.
Namun bagi yang memiliki gangguan yang memengaruhi tidur, perawatan biasanya melibatkan upaya untuk mengelola kondisi tersebut dengan lebih baik.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.