Dimensi introvert dan ekstrovert juga merupakan salah satu dari empat area yang diidentifikasi oleh Myers-Briggs Type Indicator (MBTI).
Menurut banyak teori kepribadian, setiap orang memiliki tingkat introvert dan ekstrovert tertentu.
Namun, orang sering merasa dirinya condong ke satu tipe kepribadian.
Terbentuknya tipe kepribadian introvert ternyata dipengaruhi oleh faktor lingkungan dan pola pengasuhan.
Baca juga: 3 Tips agar Pasangan Introvert dan Ekstrovert Bisa Hidup Damai
Dalam hal ini, fisiologi tubuh dapat merespons lingkungan sekitar yang berperan menentukan seberapa introvert dan ekstrovertnya seseorang.
Tak hanya itu, setiap orang memiliki tingkat kepekaan terhadap gairah yang menentukan tipe kepribadiannya.
Menurut theory of extroversion:
Jika theory of extroversion dihubungkan dengan teori Eysenck, introvert secara alami memiliki tingkat gairah yang tinggi.
Karena itulah introvert cenderung mencari situasi supaya mereka dapat melarikan diri dari rangsangan yang berlebihan.
Baca juga: 5 Mitos Keliru soal Introvert, Kamu Wajib Tahu
Waktu sendirian memberi introvert kesempatan untuk memproses dan merenungkan apa yang telah mereka pelajari.
Orang dengan kepribadian introvert dapat diketahui dari beberapa tanda sebagai berikut:
Si introvert tidak terlalu suka datang ke acara yang dihadiri banyak orang karena energi mereka mudah terkuras.
Ketika mereka merasa menyerah bertemu orang banyak, introvert butuh waktu menyendiri untuk memulihkan energinya.
Tapi, bukan berarti introvert adalah orang yang antisosial atau ansos, ya!
Pasalnya, orang yang introvert tetap membuka ruang bertemu orang lain tapi suka menghabiskan waktu bersama teman dekat.