Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 27/10/2022, 09:32 WIB
Dinno Baskoro,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Peneliti menilai, pasien dapat bersepeda dengan cepat dalam keadaan depresi dan mania. 

Faktor ini pun memengaruhi perubahan suasana hati yang cepat itu disebabkan oleh gangguan pada ritme sirkardian dan siklus bangun-tidur mereka yang secara tidak langsung dipengaruhi oleh bulan.

2. Bulan dan pengaruhnya pada kualitas tidur

Kemampuan tubuh manusia secara alami dalam mengatur emosi bergantung pada kemampuan tubuh untuk melepaskan atau menekan produksi hormon di waktu tertentu.

Dalam beberapa hal, hormon itu seperti saklar. Ketika diaktifkan, maka ada sesuatu yang berubah, baik pada suasana hati dan kondisi tubuh.

Hormon-hormon tertentu akan lebih tinggi di siang hari saat kita terjaga, sementara yang lainnya menjadi lebih tinggi saat malam hari ketika kita tertidur.

Salah satu hormon yang berkaitan saat malam hari adalah melatonin. Hormon ini penting untuk membuat tubuh merasa tenang dan mempersiapkan kita untuk tertidur.

Ketika kadar melatonin meningkat di malam hari, hormon serotonin yang brperan dalam mengendalikan suasana hati dan nafsu makan menurun.

Dalam hal ini, peneliti menemukan efek cahaya terang dari bulan purnama kemungkinan memengaruhi kemampuan manusia untuk tertidur atau terbangun.

Secara tidak langsung saja cahaya buatan juga dapat mengganggu kualitas tidur kita.

Para peneliti juga merujuk pada penelitian lain yang dilakukan di tahun 2021.

Mereka membandingkan pola tidur di tiga desa di Argentina dan para mahasiswa yang tinggal di Seattle, AS.

Dalam semua situasi, terlepas dari alasan geografis atau akses ke energi listrik, peserta cenderung mengalami kurang tidur ketika terdapat cahaya alami yang tersedia setelah senja.

Para peneliti kemudian berhipotesis bahwa ini ada korelasinya dengan adaptasi bawaan dari nenek moyang yang cenderung kurang tidur dan melakukan lebih banyak aktivitas lain setiap kali ada cahaya alami yang tersedia, pada saat bulan purnama misalnya.

Baca juga: 12 Birthstone yang Cocok dengan Bulan Kelahiran, Kamu yang Mana?

3. Bulan dan sistem reproduksi manusia

Kaitan antara bulan dan sistem reproduksi sejumlah spesies di bumi telah dibuktikan melalui adanya migrasi atau siklus bertelur sesuai siklus bulan pada ikan atau hewan laut lainnya.

Beberapa spesies itu menunjukkan peningkatan aktivitas mereka selama bulan purnama, alias ketika lingkungan mendapatkan cahaya bulan paling terang.

Namun efeknya terhadap manusia diperlukan penelitian lebih lanjut untuk menelaah tingkat kelahiran, ovulasi, kehamilan, hngga siklus menstruasi.

Melalui studi yang dilakukan pada 1.507 kelahiran di rumah sakit di Fukutsu, Jepang antara bulan Januari 1996 dan Maret 2007, terdapat peningkatan jumlah kelahiran pada malam hari, di waktu bulan purnama dan jumlah kelahiran meningkat pada siang hari setelah bulan purnama.

Tetapi di penelitian besar sebelumnya terhadap 23.689 kelahiran dari tahun 1810 dan 1929 mengungkapkan tidak ada korelasi antara siklus bulan dan frekuensi kelahiran. 

Sehingga pengaruh bulan pada sistem reproduksi manusia masih diragukan dan perlu diteliti lebih lanjut. 

4. Bulan dan pengaruhnya pada perilaku

Pengaruh bulan dan siklusnya terhadap perilaku manusia menurut peneliti masih diperlukan banyak penelitian lebih lanjut.

Meski begitu, pengaruh bulan pada perilaku rupanya telah banyak dipengaruhi oleh faktor-faktor lain, seperti efek ilusi, efek plasebo hingga, efek sugesti.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com