Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 27/10/2022, 09:32 WIB
Dinno Baskoro,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

  • Efek ilusi

Efek ilusi ini dapat digambarkan dengan menganggap sesuatu yang terjadi berdasarkan pengalaman atau bias pribadi.

Semua itu tergantung kepada stereotip dan lokasi tertentu yang berkaitan dengan mitos, takhayul atau kepercayaan.

"Dengan cara yang sama, kita bahkan dapat mengaitkan pengalaman pribadi pada diri kita terhadap bulan," kata dokter Susan.

  • Efek plasebo

Efek ini sangat berkaitan dengan pola pikir seseorang. Efek plasebo terjadi ketika kesehatan fisik atau mental seseorang meningkat atau berubah.

Para peneliti mengungkapkan fakta melalui uji klinisnya dengan satu contoh kasus seperti ada seseorang meminum pil gula atau saline dan seseorang menganggap itu adalah obat yang tepat untuk penyakitnya.

Kemudian si pasien merasa sembuh atau gejala dari penyakitnya mereda setelah mengonsumsi obat tersebut.

Menurut peneliti, ini sangat berkaitan dengan kemampuan otak dalam mengharapkan hasil tertentu dari obat ketika diminum, dan tubuh melepaskan hormon tertentu berdasarkan harapan itu.

"Efek plasebo sangat menarik karena dapat memiliki efek yang mendalam dan kuat pada perilaku."

"Studi tentang efek plasebo menunjukkan bahwa apa yang kita pikirkan atau diyakini dapat berdampak secara dramatis pada hasilnya meski sebenarnya ada sebab dan akibat yang tidak boleh diabaikan," kata Susan.

Efek plasebo ini juga bisa digambarkan dengan siklus bulan yang dapat memengaruhi perilaku manusia, yang kemudian meluas di tengah masyarakat.

  • Efek ramalan atau sugesti dari diri sendiri

Peneliti menyebutkan, efek sugesti dari dalam diri seseorang juga memengaruhi perilaku dan pandangannya terkait bulan dan pengaruhnya pada perilaku manusia. 

Misalnya ketika bangun tidur dan berpikir bahwa akan terjadi sesuatu hal yang buruk.

Secara tidak sadar, kemungkinan orang tersebut dapat mengalami kejadian buruk sepanjang hari.

Tetapi itu bukan karena dikutuk atau ramalan. Peneliti menyebutkan, kondisi tersebut murni akibat pola pikir yang dibentuk.

Ramalan atau sugesti yang terbentuk dengan sendirinya bisa membuat orang terlalu fokus pada suatu hasil dan mengacuhkan hal-hal lainnya.

Ketika ini terjadi, efeknya bisa memengaruhi emosi, suasana hati, kesehatan mental hingga reaksi fisik secara alami.

"Jika kita berpikir bahwa bulan purnama bisa memicu kita menjadi mudah tersinggung, kemungkinan kita akan mengalami atau bertindak sesuai dengan pola pikir itu," papar Susan.

"Pada dasarnya, pikiran seseorang dapat memengaruhi tindakan."

Hal yang sama juga berlaku pada kalimat afirmasi positif dan negatif.

Pasalnya, faktor-faktor seperti inilah yang juga dapat berpengaruh pada perilaku dan menentukan tindakan hingga kebiasaan dalam jangka panjang.

Baca juga: 6 Mitos dan Fakta Gerhana Bulan Total dan Blood Moon di Seluruh Dunia 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com