Guastella dan rekan-rekannya juga menemukan bahwa anak-anak yang hadir dengan komorbiditas eksim cenderung memiliki gejala autisme yang lebih parah, yang diukur melalui Autism Diagnostic Observation Schedule.
"Temuan ini pun memberikan bukti bahwa ada hubungan yang menarik dengan kondisi kulit dan gejala autisme yang memerlukan evaluasi lebih lanjut," terangnya.
"Anak-anak dengan eksim juga cenderung memiliki gejala keterlambatan perkembangan saraf yang lebih parah."
"Jadi, memiliki eksim (atau penyakit atopik secara luas) meningkatkan peluang lebih dari dua kali gejala autisme yang parah dan gejala kesulitan sosial, seperti yang dinilai oleh dokter," tambah dia.
Kendati demikian, studi ini masih memiliki keterbatasan yang dengan sifat data yang cross-sectional.
"Hubungan antara kondisi atopik dan tingkat keparahan autisme bisa jadi insidental," kata Guastella.
"Maka dari itu, diperlukan studi lebih lanjut yang dapat memeriksa jalur sebab-akibat," imbuh dia.
Baca juga: Simak, Berbagai Obat Rumahan untuk Hadapi Eksim
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.