Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Karakter Orangtua yang Toxic, Suka Manipulatif dan Egois

Kompas.com - 14/11/2022, 12:16 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Sumber Healthline

KOMPAS.com - Tidak semua anak beruntung memiliki orangtua yang selalu memberi dukungan dalam segala situasi di sepanjang hidup mereka.

Pasalnya, sebagian anak harus menghadapi orangtua toxic yang membuat mereka sakit hati dan menyimpan dendam ketika beranjak dewasa.

Istilah orangtua toxic sebenarnya bukanlah istilah medis atau konsep yang dapat didefinisikan secara jelas.

Namun, orangtua toxic dapat dipahami sebagai orangtua yang secara konsisten menunjukkan perilaku yang menyebabkan anak merasa bersalah.

Tak jarang perilaku mereka juga menimbulkan ketakutan sehingga membentuk kehidupan yang negatif bagi buah hatinya.

Baca juga: 7 Tanda Orangtua Toxic yang Jarang Disadari, Anak Wajib Tahu

Karakteristik orangtua toxic

Tidak ada satu pun orangtua yang sempurna di dunia ini. Namun, ada beberapa karakteristik yang menunjukkan orangtua berperilaku toxic.

Lantas, apa sajakah itu? Berikut penjelasannya.

1. Berperilaku egois

Selain teman atau saudara, orangtua bisa berperilaku egois walau pun kepada buah hati yang mereka besarkan sendiri.

Orangtua seperti itu tidak memberikan perasaan, tidak peduli, bahkan menjadi narsis terhadap hal-hal yang dibutuhkan anak.

Anak sering kali mempertanyakan kondisinya ketika orangtua mereka tidak memberikan perhatian.

2. Perilaku tidak menyenangkan

Adalah hal yang lumrah bagi orangtua apabila memarahi anak yang berbuat kesalahan karena telanjur marah.

Namun, berbeda dengan orangtua toxic yang menunjukkan pelecehan fisik dan verbal kepada anak.

Pelecehan fisik dan verbal kemungkinan tidak dilakukan dengan memukul, membentak, atau mengancam.

Lebih dari itu, anak bisa disalah-salahkan, didiamkan, bahkan gaslighting -manipulasi psikologis agar orang lain mempertanyakan dirinya sendiri.

3. Mengontrol perilaku anak

Orangtua yang toxic dapat melanggar privasi anak bahkan tidak mengizinkan buat hatinya mengambil keputusan sendiri.

Orangtua yang demikian juga terlalu kritis dan mengontrol hidup anak -termasuk ketika mereka beranjak dewasa.

Baca juga: Perhatikan, Tanda Kita Hidup dengan Orangtua Toksik

4. Manipulatif

Orangtua yang toxic mungkin mencoba mengendalikan anak dengan memanfaatkan rasa bersalah mereka.

Anak kemungkinan juga dibuat malu bahkan dipermainkan emosinya karena perilaku orangtua yang toxic.

Tak menutup kemungkinan anak juga dikontrol waktu, uang, bahkan barang yang dimiliki supaya bisa dimanipulasi.

5. Kurangnya batasan

Batasan antara orangtua dan anak menjadi sorotan ketika hubungan mereka sudah beracun.

Orangtua bisa mendorong anaknya secara terus-menerus supaya keinginan mereka terpenuhi.

Kondisi seperti itu jika dibiarkan membuat anak menjadi kelelahan, frustrasi, bahkan emosinya meledak-ledak.

Di samping beberapa karakteristik yang sudah disebutkan, anak bisa mengetahui apakah orangtuanya toxic atau tidak dengan tanda-tanda berikut ini:

  • Anak mengalami pelecehan emosional ketika usianya masih belia
  • Anak mengalami kekerasan dari orangtua dengan dalih mendisiplinkan
  • Anak menjadi takut dengan orangtua dan takut menunjukkan kemarahan dan rasa frustrasinya
  • Anak menyimpan rahasia dari orangtua dan keluarga tentang hal apa pun yang mereka alami, seperti pelecehan
  • Anak merasa diperlakukan seperti ketika masih kanak-kanak
  • Anak disalahkan supaya orangtua mendapatkan apa yang mereka inginkan
  • Merasa sakit yang berlebihan ketika melihat orangtua
  • Anak merasa orangtua tidak pernah memenuhi harapan.

Baca juga: Apa Saja Ciri Orangtua Toksik

Orangtua harus bisa belajar mengelola emosi anak.Freepik Orangtua harus bisa belajar mengelola emosi anak.

Cara menghadapi orangtua toxic

Keluarga memiliki dampak signifikan pada perasaan, harga diri, persepsi dan kepercayaan pada orang lain, dan pandangan terhadap dunia secara umum.

Pada dasarnya, ini adalah dasar bagi anak dalam melihat dan berinteraksi dengan orang lain, tempat, dan hal-hal di sekitar mereka.

Ketika anak dibesarkan dengan orangtua yang toxic, mereka bisa melakukan beberapa cara yang berikut ini.

1. Tetapkan batasan

Meski anak belum tentu mengubah perilaku orangtua, menetapkan batasan bisa membantu si buah hati membatasi mereka dengan orangtua yang toxic.

Cara seperti ini juga membantu anak untuk mengendalikan dan merasakan kekuatan yang sebelumnya membuat mereka tidak berdaya.

Psikoterapis asal California, AS, Sharon Martin, membeberkan tiga tips untuk menetapkan batasan dengan orangtua yang beracun.

Terus terang

Tak ada salahnya bagi anak untuk memberi tahu orangtua bahwa mereka perlu batasan dalam hidupnya.

Namun, salah satu dari risiko mengutarakan niat ini adalah orangtua yang toxic belum tentu mau menerimanya.

Batasan sebaiknya diungkapkan secara terus terang daripada orangtua bersikap melampaui batas dan mengusik anak.

Berkomunikasi

Anak disarankan berani untuk berkata "tidak" sebelum orangtua mereka bertindak terlalu jauh.

Pada saat yang sama, anak sebaiknya tetap bersikap tenang dan jangan menyalahkan -apalagi menjadi terlalu defensif .

Buat rencana B

Apabila dua tips yang disebutkan belum membuahkan hasil, Martin meminta anak untuk membuat rencana B, meskipun berarti memutuskan kontak untuk sementara waktu.

2. Healing

Penting untuk meluangkan waktu untuk memikirkan pengalaman masa kecil dan bagaimana pengalaman itu membentuk anak.

Anak dan orangtua yang toxic bisa duduk bersama dan memberi tahu orangtua apa yang telah mereka lakukan sehingga memengaruhi buah hatinya.

Bagi sebagian anak, proses ini mungkin luar biasa dan bisa dilakukan sendiri atau dengan bantuan profesional kesehatan.

Cara lainnya adalah:

  • Menulis hal-hal yang ingin dirasakan anak
  • Prioritaskan hal apa saja yang sebaiknya dilakukan orangtua
  • Latih perilaku yang anak inginkan sebagai pengganti perilaku yang ingin mereka ubah
  • Setelah anak merasa telah menguasai satu perilaku, mereka bisa melakukan hal yang diinginkan lainnya.

Baca juga: Cara Menghadapi Orangtua Toksik Agar Kesehatan Mental Tetap Terjaga

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com