Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 28/11/2022, 12:19 WIB
Wisnubrata

Editor

KOMPAS.com - Kain tenun merupakan salah satu dari dari sekian warisan nenek moyang di Kabupaten Sikka, Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur yang dibuat secara tradisional.

Meski dibuat secara tradisional, kain tenun sikka dengan beragam motif itu memiliki nilai seni yang tinggi, cantik, dan indah.

Proses pembuatan kain tenun warisan budaya di Sikka ini melewati sejumlah tahap yang membutuhkan waktu berbulan-bulan. Untuk menghasilkan satu kain tenun, penenun membutuhkan kesabaran dan ketekunan.

Hasilnya, tenun Sikka menjadi karya seni yang berharga. Sayang tidak semua orang mengenal jenis tenunan ini.

Nah, untuk menjaga wariyan budaya tenun Sikka, Pendopo, merek usaha Kawan Lama Group yang menjadi rumah bagi UMKM lokal, berkolaborasi dengan Iyonono, perancang busana muda yang berfokus pada pemberdayaan ibu rumah tangga, dan Didiet Maulana, perancang busana dan pegiat wastra nusantara.

Ketiga pihak ini menggelar Peragaan Busana Sikka di Pendopo, Living World Alam Sutera, Tangerang, Rabu, 23 November 2022.

Koleksi Ikat Indonesia by Didiet Maulana Koleksi Ikat Indonesia by Didiet Maulana
Peragaan busana ini memamerkan 58 koleksi pakaian berbahan utama kain tenun ikat Sikka, hasil program pendampingan masyarakat yang dilakukan Pendopo sejak September 2021 di Kabupaten Sikka, NTT.

Tasya Widya Krisnadi, Direktur Pendopo, menjelaskan, “Sesuai dengan visi Pendopo untuk memelihara kekayaan budaya Indonesia, kami mewujudkannya melalui tiga fokus utama Pendopo, yaitu pengembangan produk, kolaborasi dengan para pengrajin lokal, lalu memperkenalkannya pada publik."

"Salah satu contohnya adalah peragaan busana yang diadakan untuk memperkenalkan keindahan tenun ikat Sikka kepada masyarakat di Indonesia. Tidak hanya melalui cara pakai tradisional yang dililit ke tubuh, kami juga mengajak desainer muda Iyonono dan Mas Didiet Maulana untuk ikut mengkreasikan kain tenun ini sehingga dapat mengikuti selera masa kini."

"Harapannya, masyarakat tidak hanya sekadar mengenal, tapi juga dapat memakai kain indah ini untuk dipakai sehari-hari,” tutur Tasya.

Koleksi Senandung Sikka Lilit Koleksi Senandung Sikka Lilit
Pada acara peragaan busana Sikka, Pendopo membagi ke dalam empat kategori, mulai dari Koleksi Senandung Sikka Lilit by Pendopo, yaitu koleksi kain tenun tanpa pemotongan sesuai pakem kain wastra yang menyambung dalam satu ikatan.

Kemudian Koleksi Senandung Sikka Ready to Wear by Pendopo, kreasi pakaian berbahan tenun ikat Sikka yang dirancang oleh desainer in-house Pendopo.

Selanjutnya hadir Koleksi Benang Merah Sikka by Iyonono, berupa koleksi pakaian ready to wear dengan tekstur dimensional menggunakan potongan-potongan kain perca khas Iyonono.

Seluruh Koleksi Sikka by Iyonono dikerjakan langsung oleh puluhan ibu binaannya di Cirebon dan Kuningan.

Koleksi Benang Merah Sikka by iyonono Koleksi Benang Merah Sikka by iyonono
“Saya merasa excited untuk mengerjakan kolaborasi ini, karena melalui karya, kita bisa menghubungkan para ibu penjahit dari Cirebon dan Kuningan, juga para mama penenun di Sikka. Kami memamerkan koleksi yang memanfaatkan kain perca tenun ikat Sikka hasil karya para mama, yang dirangkai para ibu di Cirebon dan Kuningan,” kata Iyonono.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com