KOMPAS.com - Selain hubungan asmara, jalinan pertemanan dapat berakhir dengan toxic karena berbagai alasan yang bisa diketahui tanda-tandanya.
Pertemanan toxic sebaiknya tidak dilanjutkan lantaran salah satu orang dimanfaatkan secara emosional supaya keinginan temannya terwujud.
Mereka yang terjebak dalam pertemanan seperti itu hanyalah diperdaya tanpa mendapat imbalan yang sepadan, bahkan tidak dibantu ketika mengalami kesusahan.
Orang yang menjadi korban pertemanan beracun pada akhirnya mengalami stres, frustrasi, depresi, bahkan lelah secara mental dan pikiran.
Baca juga: Dianggap Biasa, 5 Perilaku Toxic Ini Sebenarnya Bisa Merusak Hubungan
Tidak ada satu pun orang yang mau berteman dengan orang toxic karena ujung-ujungnya mereka terus-menerus diperas.
Supaya terhindar dari situasi yang demikian, ketahui dulu tanda-tanda pertemanan toxic menurut terapis Karina Aybar-Jacobs yang berikut ini.
Aybar-Jacobs mengatakan bahwa orang yang toxic selalu membutuhkan temannya namun mereka enggan memberikan balasan.
Mereka yang beracun kerap meminta bantuan dan berharap temannya selalu berada di sampingnya ketika kesulitan -tapi jasa orang terdekatnya tidak akan diingat.
Si beracun kemungkinan juga menyimpan hal-hal yang mereka lakukan dan memanfaatkannya untuk melawan teman yang selama ini membantu.
Setiap orang pastinya pernah mengalami kesulitan dalam berbagai bentuk di kehidupan sehari-hari, tapi orang yang toxic biasanya menghindar dengan memanfaatkan teman.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.