Daripada mengonsumsi daging merah untuk memenuhi asupan protein, Sass merekomendasikan makanan lain seperti kacang, lentil, kacang polong dan buncis.
"Kelompok kacang-kacangan memiliki risiko penyakit kronis yang lebih rendah, dan pola diet nabati mengurangi risiko kematian akibat penyakit kronis," ujarnya.
Pada studi meta analisis yang diterbitkan dalam BioMed Research International, ditemukan hubungan yang bertentangan antara konsumsi kacang-kacangan dan semua penyebab kematian.
Levi menganjurkan untuk mendapatkan sumber asam lemak omega-3 dari ikan salmon, makarel, dan sarden.
"Asam lemak omega-3 membantu menurunkan kadar trigliserida dalam darah, memertahankan membran sel, melawan peradangan, dan mendukung hormon yang sehat," imbuh dia.
Baca juga: 7 Makanan di Zona Biru yang Bisa Bikin Panjang Umur, Apa Saja?
Satu studi menunjukkan, konsumsi makanan olahan memperbesar risiko kematian 18 persen.
Studi yang sama juga melihat makanan olahan dapat memicu peradangan di dalam tubuh.
"Peradangan kronis dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit kardiovaskular, kanker, dan depresi," catat Levi.
Maka dari itu, kita perlu menambah asupan makanan antiinflamasi dan kaya akan antioksidan.
"Dengan melawan peradangan dan mengurangi stres oksidatif dalam tubuh, makanan ini mendukung sel-sel sehat dan menurunkan risiko penyakit," tambah Levi.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.