Jika sudah mengetahui ciri-ciri teman yang toxic, kita bisa melakukan beberapa hal ini untuk mengatasinya:
Ketika teman kita mulai berperilaku toxic, misalnya, menjelek-jelekan orang lain di depan kita, sebaiknya tawarkan respons netral dan beralih ke topik baru.
Begitu dia menyadari bahwa kita tidak tertarik untuk bergabung dalam topiknya, dia mungkin akan mulai mencari cara untuk melakukannya di tempat lain.
Mudah-mudahan, langkah yang kita ambil ini juga bisa menyadarkan teman kita bahwa perilakunya tidak normal dan kurang bisa diterima dengan baik.
Teman yang sering mengeluh tidak hanya toxic tetapi juga membuat kita merasa kewalahan.
Tapi, mungkin kita bisa berfokus pada hal-hal yang baik dan menghabiskan waktu bersama di tempat yang menyenangkan untuk melupakan keluhannya.
Dan untuk menjaga persahabatan, terimalah kenyataan bahwa persahabatan itu mungkin hanya perlu berevolusi (atau berkembang) menjadi jenis persahabatan yang berbeda saat kita tumbuh ke arah yang berbeda.
Tidak setiap persahabatan harus menjadi persahabatan yang terbaik, dan tidak masalah untuk menyesuaikan ketentuan hubungan kita sesuai dengan manfaatnya.
Jika kita sudah berteman sejak kecil, mungkin sulit untuk menerima bahwa kadang-kadang persahabatan telah berjalan dengan sendirinya dan tidak lagi sehat.
Apabila kita selalu merasa menjadi diri kita yang terburuk ketika berada di sekitar teman tertentu, mungkin ada baiknya kita mengakhiri hubungan itu sama sekali.
"Orang yang toxic itu menguras tenaga dan emosi," kata Brenner.
"Waktu bersama teman toxic hanya akan membuat kita merasa frustrasi. Jadi, jangan biarkan diri kita terkuras habis akibat sering memberikan waktu dan upaya besar tanpa mendapatkan imbalan apa pun," saran dia.
Meskipun bisa jadi sangat sulit untuk memutuskan hubungan dengan orang yang kita sayangi dari kehidupan, tidak ada salahnya untuk melakukannya, terutama jika kita merasa sudah mencoba segalanya dan tidak ada hasil yang membaik.
Baca juga: 7 Tanda Ini Buktikan Kamu Terjebak dalam Pertemanan Toxic
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.