KOMPAS.com - Peningkatan risiko penyakit jantung rupanya tidak hanya disebabkan oleh faktor genetik, gaya hidup hingga obesitas.
Sebuah studi baru menunjukkan bahwa ada sebuah kebiasaan sepele yang ternyata berkaitan dengan tingginya risiko penyakit jantung.
Kebiasaan itu adalah melewatkan waktu sarapan. Lantas, apa hubungannya antara sarapan dan penyakit jantung?
Baca juga: Makan Kurma Bisa Turunkan Risiko Penyakit Jantung hingga Kanker
Ada banyak penelitian yang menyebutkan bahwa orang yang jarang sarapan berisiko tinggi mengembangkan penyakit jantung.
Risiko tersebut kebanyakan berkaitan dengan faktor metabolisme tubuh, kadar gula darah hingga menyebabkan peningkatan risiko penyakit kardiovaskular.
Melansir laman The Healthy, berikut alasan risiko penyakit jantung akan lebih tinggi pada orang yang jarang sarapan.
Pada sebuah penelitian baru yang digelar pada Agustus 2022 lalu, para peneliti menyimpulkan data dari National Health and Nutrition Examination Survey dan mengevaluasi perilaku 24.011 orang yang berusia di atas 40 tahun.
Melalui studi tersebut, ditemukan fakta bahwa orang yang sering melewatkan waktu sarapan mengalami peningkatan risiko kematian dini akibat penyakit kardiovaskular.
Bahkan studi itu mengungkapkan risiko penyakit jantung lebih tinggi pada orang yang melewatkan sarapan ketimbang melewatkan waktu makan lainnya, seperti makan siang atau makan malam.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.