KOMPAS.com - Panic attack merupakan suatu gejala yang dapat menyerang siapa saja dan kapan saja, termasuk di malam hari.
Tipikal serangan panik yang kambuh di malam hari ini sering disebut sebagai panic attack nocturnal.
Meski kasusnya jarang, namun sebagian orang mengatakan kalau sensasi paniknya cenderung lebih menakutkan daripada terjadi di waktu lainnya.
Baca juga: Apa yang Harus Dilakukan saat Panik Attack Kambuh?
Panic attack adalah puncak dari kecemasan akut yang biasanya berlangsung selama 30 menit.
Gejalanya ditandai dengan gejala fisiologis seperti sesak napas, keringat dingin, jantung berdebar, sampai kehilangan kendali atas perilaku.
Beberapa orang mungkin akan terbangun saat merasa dirinya mengalami panic attack, tapi sebagian yang lainnya terus mengalami gejala meski dia dalam keadaan tertidur hingga dia terbangun dalam keadaan linglung.
Baca juga: Menghadapi Panic Attack Saat Sendirian
Sebetulnya, amigdala atau bagian otak yang berperan menimbulkan serangan panik tidak seharusnya aktif saat seseorang tertidur lelap.
Namun di malam hari, orang tersebut bisa mengalami serangan panik pada kondisi tertidur dan kemungkinan orang tersebut mengalami gejala fisiologis.
Kondisi tersebut dapat disebabkan oleh banyak faktor.
Seperti pikiran yang mengganggu hari demi hari, rasa sakit yang terpendam, kegelapan (suasana kamar tidur), memori peristiwa traumatis hingga penumpukkan stres yang berlebihan.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.