KOMPAS.com - Momen kumpul Lebaran sering kali membuat para ibu cemas dengan kondisi kesehatan anaknya.
Khususnya ketika buah hati yang masih bayi nantinya akan dicium, dicolek atau disentuh pipinya oleh para kerabat yang berkunjung.
???? cw // tiktok
miris bgt yg komen malah pada cyber bullying ke anak bayinya. padahal setauku bayi itu kulitnya sensitif bgt dan gak boleh sembarangan dipegang even udah cuci tangan sekalipun, apalagi bayi rentan bgt kena alergi & infeksi pic.twitter.com/Ud3y3IWtDi
— Tanyarl ???? (@tanyakanrl) April 19, 2023
Pasalnya, perilaku yang diniatkan sebagai bentuk perhatian ini sebenarnya bisa sangat berisiko untuk kesehatan anak.
Misalnya saja soal kebersihan dan infeksi penyakit dari orang lain, seperti kasus TBC yang sempat dialami 600 anak di Bantul beberapa waktu lalu.
Baca juga: Diduga Sering Dicium dan Digendong, 600 Anak di Bantul Sakit TBC
Makin banyak orangtua yang sadar soal risiko kesehatan ketika anaknya berinteraksi dengan orang lain
Tak heran jika mereka berusaha membatasi agar anaknya tidak sembarangan dipegang orang lain untuk mencegah hal buruk terjadi.
Ironisnya, batasan yang dibuat oleh para orangtua ini kadang kala diabaikan atau menjadi bahan cemooh keluarga.
Tidak banyak yang sadar jika kebiasaan tersebut bisa menyebabkan penyebaran virus atau penyakit yang membahayakan kesehatan anak.
Baca juga: Ini Akibat Membiarkan Orang Lain Mencium Bayi Anda
Brittany Grider, MD, Pediatric Hospitalists of Northwest Ohio, AS, menyarankan para orangtua tidak membiarkan bayinya dicium orang yang tidak tinggal serumah dengan kita.
“Sistem kekebalan bayi belum matang hingga sekitar dua hingga tiga bulan,” katanya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.