Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tren Prank Anak Pakai Kostum Grinch di TikTok Tuai Kritik Netizen

Kompas.com, 25 Desember 2022, 18:30 WIB
Sekar Langit Nariswari

Penulis

KOMPAS.com - Menjelang perayaan Natal, TikTok diwarnai dengan tren prank anak dengan kostum Grinch.

Para orangtua mengerjai anak-anaknya dengan kostum makhluk hijau tersebut dan mengancam akan mencuri kado Natalnya sehingga para bocah tersebut ketakutan.

Banyak diantaranya menjerit ketakutan, menangis hingga bersembunyi, yang kemudian dijadikan konten TikTok.

Baca juga: Goa Grinch di Utah Hadirkan Cara Unik Rayakan Natal

Tren ini menjadi viral dan diikuti oleh banyak pengguna TikTok lainnya, umumnya di negara barat dan menghasilkan 257 juta penayangan video.

Salah satu video paling populer yang memiliki lebih dari 37 juta penayangan menampilkan seorang dewasa dengan pakaian Grinch hijau masuk ke sebuah ruangan dan mulai menggoyang-goyangkan jari pada dua anak di sofa.

Anak-anak tersebut berhamburan keluar ruangan, ada juga yang berusaha melempar bantal maupun memukul Grinch itu.

Namun pelaku prank itu akhirnya mengambil berbagai hadiah yang berada di bawah pohon Natal sementara anak-anak menangis.

Sedangkan keluarga yang berada di sekitar anak-anak tersebut menertawakan kejadian tersebut.

@kyliekane_ We like to scare the kids for fun in this family #prank#grinchprank#grinchcostume#grinchmas#grinchchallenge#scaringkids#grinchstolechristmas#grinchscareskids#prankingkids#funnyvideo#christmas#holidays#funny#fyp#foryoupage#texas#viral#grinchtok #trending ? original sound - Kylie Kane

Di video viral lainnya, seseorang yang mengenakan kostum Grinch menarik dan masuk ke sebuah ruangan sehingga dua anak menangis panik dan berlarian menyelamatkan diri.

Video prank tersebut berhasil ditonton hingga 14 juta kali dan mendapatkan likes sebanyak 2,5 juta.

Baca juga: Bahaya Menakuti Anak dengan Kisah Horor Saat Kecil

Sejumlah kreator konten ternama di TikTok juga ikut meramaikan tren ini, yang langsung menuai kritikan netizen.

Banyak yang beranggapan perilaku menakut-nakuti ini akan berdampak buruk pada kesehatan mental anak-anak.

Beberapa juga menilai, anak-anak akan merasakan trauma yang terbawa hinga ke masa dewasanya.

Salah satu kreator berdalih jika prank tersebut sudah menjadi tradisi menyenangkan di keluarganya.

"Kami suka menakut-nakuti anak-anak untuk bersenang-senang di keluarga ini," ujar pelaku prank yang videonya sudah ditonton 400.000 kali.

"Dan inilah mengapa terapis akan selalu memiliki pekerjaan," respon salah satu netizen, merujuk pada kondisi mental anak-anak yang menjadi korbannya.

Baca juga: 4 Dampak Trauma Masa Kecil yang Terbawa hingga Dewasa

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Wellness
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Wellness
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Fashion
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Parenting
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
Wellness
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
Wellness
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Fashion
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Wellness
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Beauty & Grooming
Prediksi Shio Kuda Api 2026, Disebut Penuh Peluang Besar
Prediksi Shio Kuda Api 2026, Disebut Penuh Peluang Besar
Wellness
Kebutuhan Psikologis Anak 5-12 Tahun, dari Bermain hingga Rasa Aman
Kebutuhan Psikologis Anak 5-12 Tahun, dari Bermain hingga Rasa Aman
Parenting
Rasa Bersalah Ibu pada Anak, Kapan Masih Wajar dan Kapan Perlu Diwaspadai?
Rasa Bersalah Ibu pada Anak, Kapan Masih Wajar dan Kapan Perlu Diwaspadai?
Parenting
Cinta Laura Ajak Konsisten Hidup Sehat, Mulai dari Langkah Kecil
Cinta Laura Ajak Konsisten Hidup Sehat, Mulai dari Langkah Kecil
Wellness
Perjalanan Cinta Tiffany Young dan Byun Yo Han, Sudah Ada Rencana Menikah
Perjalanan Cinta Tiffany Young dan Byun Yo Han, Sudah Ada Rencana Menikah
Wellness
Momen Taylor Swift Telepon Travis Kelce di Eras Tour, Saling Dukung Meski LDR
Momen Taylor Swift Telepon Travis Kelce di Eras Tour, Saling Dukung Meski LDR
Relationship
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau