KOMPAS.com - Bertengkar dalam suatu hubungan menjadi satu hal yang wajar terjadi dan penyelesaiannya pun akan berbeda setiap pasangan.
Ada yang butuh waktu menyendiri sesaat untuk merenungkan kembali pikiran atau menenangkan emosinya.
Ada yang lebih suka membicarakannya secara terbuka agar masalah segera selesai.
Baca juga: 6 Kesalahan yang Harus Dihindari saat Bertengkar dengan Pasangan
Namun, bagaimana jika pasangan memperbaikinya dengan berhubungan seks atau yang disebut dengan makeup sex?
Psikolog Julie Gottman, PhD berpendapatbanyak pasangan yang merasa jauh satu sama lain setelah pertengkaran besar.
Itulah yang akhirnya membuat mereka menyukai make up ses guna meningkatkan kembali keintiman yang sempat hilang itu.
"Jarak menciptakan ketakutan, menciptakan rasa tidak aman, dan menciptakan kecemasan," terangnya.
Baca juga: Seberapa Penting Seks untuk Hubungan? Ini yang Sebaiknya Dipahami
"Emosi ini dapat membuat salah satu pasangan merasa perlu untuk segera mendamaikan hubungan yang hilang."
"Dan seks adalah salah satu cara pasangan cenderung merasa dekat dan benar-benar dicintai," jelas dia.
Tentu saja, seks penting untuk menjaga keharmonisan sebuah hubungan, namun bukan berarti kita bisa memanfaatkannya untuk menambal luka setelah pertengkaran.
Baca juga: Bercinta saat Marah, Apa Dampaknya bagi Hubungan?
Terlibat dalam makeup sex tidak secara inheren buruk bagi hubungan, tetapi harus dipasangkan dengan setidaknya satu bentuk jaminan lainnya.
Faktanya, ketika berbicara tentang pasangan yang melakukan makeup sex, Julie mengatakan bahwa mereka mungkin benar-benar membutuhkan jaminan verbal atau semacam jaminan sentuhan fisik tanpa harus bercinta.
Seks tidak sepenuhnya dilarang tetapi seharusnya tidak menjadi satu-satunya bentuk permintaan maaf atau jaminan.
Untuk lebih banyak koneksi, berpelukanlah sesudahnya.
Baca juga: 5 Manfaat Bercinta di Pagi Hari Menurut Ahli