Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Risiko Kehamilan di Atas Usia 35 Tahun dan Cara Sehat Menjalaninya

Kompas.com - 27/12/2022, 17:42 WIB
Dinno Baskoro,
Sekar Langit Nariswari

Tim Redaksi

KOMPAS - Badan Kependudukan dan Keluarga Nasional (BKKBN) baru-baru ini mengimbau kepada semua calon ibu untuk tidak hamil di atas usia 30 tahun.

Tujuannya untuk mencegah risiko kesehatan ibu dan janin saat mengandung.

Kepala BKKBN, Hasto Wardoyo mengatakan bahwa risiko buruk selama kehamilan semakin tinggi ketika ibu hamil berusia di atas 30 tahun.

Terlebih di atas usia 32 - 35 tahun, kehamilan di masa tua itu berisiko mengakibatkan kelainan janin, cacat bawaan, hingga risiko keguguran.

Baca juga: Demi Keselamatan Ibu dan Bayi, BKKBN Sarankan Ibu Hamil di Usia 20-35 Tahun 

Risiko kehamilan di atas usia 35 tahun

Ilustrasi ibu hamil. Seorang ibu hamil telah ditahan terkait percobaan perampokan di sebuah toko perhiasan di Melaka, Malaysia yang dilakukan pada Selasa (20/12/2022).Garon Piceli Ilustrasi ibu hamil. Seorang ibu hamil telah ditahan terkait percobaan perampokan di sebuah toko perhiasan di Melaka, Malaysia yang dilakukan pada Selasa (20/12/2022).
Mengenai imbauan tersebut, banyak penelitian mengatakan bahwa hamil di atas usia 35 tahun memiliki tantangan tersendiri.

Salah satu yang sering diperdebatkan adalah soal risiko gangguan kesehatan pada ibu hamil dan janin yang mungkin dialami. 

Namun menurut laman Verywell Family, kondisi itu bukan berarti kehamilan di atas usia 35 tahun tidak bisa dilakukan dengan cara yang aman dan sehat. 

Berikut risiko kehamilan pada usia di atas 35 tahun dikatakan dapat berisiko bagi kesehatan ibu dan janin.

1. Kesulitan dalam proses pembuahan

Penelitian menunjukkan bahwa kesuburan pria dan wanita juga menurun seiring bertambahnya usia.

Faktor usia ini dapat memengaruhi kualitas sperma dan sel telur dalam melakukan proses pembuahan.

Peluang pasangan yang lebih tua (responden yang diteliti berkisar usia 40-an) untuk memiliki momongan pun dikatakan 30 persen lebih kecil daripada pasangan yang berusia 20-an.

Namun hal itu bukan berarti pasangan di rentang usia 35-40 tahun tidak bisa memiliki anak.

Masih ada metode lain seperti bantuan reproduksi seperti In Vitro Fertilization (IVF) atau yang dikenal dengan istilah bayi tabung atau metode lainnya untuk meningkatkan peluang kehamilan.

2. Risiko tekanan darah tinggi

Melansir laman Mayoclinic, risiko wanita mengalami tekanan darah tinggi selama kehamilan lebih sering terjadi pada usia yang lebih tua.

Kondisi ini tentu saja berdampak buruk bagi kesehatan ibu dan juga janin di dalam kandungan karena dapat memicu komplikasi.

Jika di rentang usia tersebut berencana memiliki momongan, maka konsultasikan selama kehamilan ke dokter kandungan dapat membantu mengelola kondisi tersebut.

3. Risiko keguguran yang tinggi

Sebuah studi yang diterbitkan pada tahun 2019 menemukan bahwa risiko keguguran pada wanita hamil di atas usia 30 tahun dapat meningkat.

Bahkan presentase risikonya bisa mencapai 50 persen lebih pada wanita di atas usia 45 tahun.

Hal itu bisa disebabkan oleh sejumlah kondisi medis yang dialami ibu seiring bertambahnya usia, termasuk tekanan darah tinggi atau diabetes.

4. Risiko diabetes gestasional meningkat

Diabetes tipe ini hanya terjadi selama kehamilan dan menurut penelitian lebih banyak dialami oleh ibu hamil yang lebih tua.

Orang dengan diabetes gestasional harus bisa mengelola kadar gula darahnya secara ketat melalui diet dan aktivitas fisik.

Jika tidak diobati, maka kondisi diabetes tersebut bisa menyebabkan bayi tumbuh lebih besar di atas rata-rata.

Memiliki bayi yang lebih besar tentu dapat meningkatkan risiko cedera selama persalinan.

5. Risiko kelainan kromosom

Bayi yang baru lahir dari ibu usianya lebih tua memiliki risiko kelainan kromosom, seperti down syndrome atau kelainan lainnya.

Baca juga: Hari Down Syndrome Sedunia, Kenali Tipe dan Diagnosisnya

6. Risiko kelahiran prematur

Tekanan darah tinggi dan berbagai kondisi medis lainnya juga dapat meningkatkan risiko kelahiran bayi prematur.

Kondisi ini sebetulnya dapat dicegah dengan perawatan kehamilan yang tepat di bawah pengawasan dokter kandungan.

Baca juga: Perkembangan Janin pada Ibu Hamil Bisa Terganggu akibat Panas Ekstrem 

Cara sehat hamil di atas usia 35 tahun

Gejala Kekurangan Asam Folat pada Ibu Hamil, Pantang Disepelekan Gejala Kekurangan Asam Folat pada Ibu Hamil, Pantang Disepelekan
Meski ada beberapa risiko kesehatan yang menghantui, namun bukan berarti kehamilan di atas usia 35 tahun menjadi satu hal yang perlu ditakuti.

Pasangan suami istri masih bisa memiliki momongan dengan cara yang sehat untuk meminimalisir atau mencegah risiko kehamilan di usia tua.

Berikut beberapa tips yang bisa dicoba agar ibu hamil dan janin bisa melalui proses kehamilan hingga persalinan dengan lancar.

1. Konsultasikan semua kondisinya pada dokter

Penyedia layanan kesehatan akan memeriksakan sejumlah faktor risiko kehamilan di usia tua.

Mungkin dokter akan menyarankan beberapa perubahan pada gaya hidup agar ibu hamil dan janin tetap dalam keadaan sehat serta menghindari beberapa faktor yang memicu mengganggu kehamilan.

2. Memilih perawatan prenatal secara teratur

Saat hamil, ikuti terus perawatan prenatal secara teratur. Cara ini memungkinkan suami atau istri mendapatkan tinjauan hingga pemantauan kondisi ibu hamil demi kesehatan ibu dan bayi.

3. Konsumsi makanan sehat

Selama kehamilan, ibu hamil membutuhkan lebih banyak asam folat, kalsium, zat besi, vitamin D dan nutrisi penting lainnya.

Bahkan bila kita rutin memeriksa kondisi kesehatan saat merencanakan kehamilan, dokter mungkin akan menyarankan untuk memenuhi kebutuhan ini sebelum menjalani program hamil.

4. Menambah berat badan dengan cara sehat

Menambah berat badan dapat mendukung kesehatan bayi di dalam kandungan.

Selain itu, cara ini juga dapat mempermudah penurunan berat badan setelah melahirkan.

Cobalah untuk berdiskusi dengan dokter terkait untuk menjalani apa saja yang perlu dilakukan demi kesehatan ibu dan janin.

5. Aktif secara fisik alias berolahraga

Aktivitas fisik secara teratur dapat membantu meredakan ketidaknyamanan selama kehamilan di atas usia 35 tahun.

Rutin berolahraga ini bertujuan untuk meningkatkan stamina, kekuatan otot yang bisa membantu proses persalinan menjadi lebih mudah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com