Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Aturan yang Dipatuhi Pangeran William tapi Dilanggar Pangeran Harry

Kompas.com - 16/01/2023, 11:23 WIB
Sekar Langit Nariswari

Penulis

Sedangkan Pangeran William dan Kate Middleton melanggar aturan ini pada tahun 2014 ketika membawa putra sulung mereka, Pangeran George dalam tur kerajaan ke Australia dan Selandia Baru.

Acara Natal keluarga

Pangeran Harry mendapatkan perlakuan istimewa dari Ratu Elizabeth ketika diizinkan membawa Meghan Markle saat liburan Natal tahun 2017.

Sebaliknya, Pangeran William baru boleh membawa Kate Middleton dalam acara serupa setelah menikah meskipun keduanya berpacaran selama hampir 10 tahun.

Sudah menjadi tradisi bagi keluarga kerajaan Inggris untuk berkumpul ke gereja pada Hari Natal di Sandringham, dan pasangan keluarga kerajaan biasanya tidak diundang kecuali mereka sudah menikah.

Baca juga: Kekurangan Meghan Markle Jadi Beban Pangeran Harry, Benarkah?

Pandangan politik

Keluarga Kerajaan Inggris diwajibkan bersikap netral dalam politik dan dianggap melanggar protokol jika bicara tentang hal tersebut di depan publik.

Sebagai calon raja, Pangeran William mematuhi aturan dengan ketat karena memang tidak seharusnya mengungkapkan pendapat politiknya dan tidak memberikan suara dalam pemilihan.

Namun Pangeran Harry melanggar aturan ini pada Maret 2020 saat masih berstatus bangsawan aktif.

Terjebak prank, ia mengira ditelepon oleh aktivis lingkungan Greta Thunberg, yang rekamannya kemudian tersebar di internet.

Baca juga: Kronologi Keretakan Hubungan Pangeran William dan Pangeran Harry

Dalam obrolan tersebut, ia mengkritik mantan Presiden AS Donald Trump karena kebijakannya yang tidak ramah lingkungan.

"Saya tidak keberatan mengatakan ini kepada kalian - fakta bahwa Donald Trump mendorong industri batu bara begitu besar di Amerika, dia berlumuran darah," kata Harry.

"Karena pengaruhnya terhadap iklim, dan negara-negara kepulauan jauh, jauh sekali. Dan sekali lagi, di luar pandangan, di luar pikiran."

Menjaga rahasia keluarga

Keluarga Kerajaan Inggris dikenal memiliki moto legendaris yakni "never complain, never explain" yang dicetuskan Queen Mother pada 1935.

Mendiang Ratu Elizabeth menerapkannya dengan tidak pernah memberikan wawancara atau menjawab pertanyaan dari pers.

Hal yang juga dipatuhi dengan ketat oleh Pangeran William dengan tidak membahas keluarganya, apalagi untuk tema yang sensitif.

Namun agaknya Pangeran Harry sudah menerabas habis kode etik tersebut dengan berbagai serangkaian wawancara, dokumenter dan bukunya itu.

Baca juga: Pangeran Harry Ungkap Alasan Buka Rahasia Keluarga Kerajaan Inggris

Ia berdalih, moto tersebut tidak ada artinya karena keluarganya membocorkan atau membuat narasi tertentu lewat media.

Istri Pangeran Harry, Meghan Markle tampak menangis di pemakaman Ratu Elizabeth II pada Senin (19/9/2022). Tampak permaisuri Camilla berdiri di sebelahnya.Shutterstock/Tim Rooke Istri Pangeran Harry, Meghan Markle tampak menangis di pemakaman Ratu Elizabeth II pada Senin (19/9/2022). Tampak permaisuri Camilla berdiri di sebelahnya.
Dalam memoarnya, Harry menuduh istri ayahnya saat ini, Permaisuri Camilla membocorkan cerita tentang kakaknya maupun pertengkaran Meghan Markle dan Kate Middleton.

Sejak meninggalkan keluarga kerajaan, Pangeran Harry telah memberikan wawancara kepada Oprah Winfrey, James Corden, Tom Bradby, Stephen Colbert, People, dan Michael Strahan, yang nyaris seluruhnya membahas masalah keluarganya.

Baca juga: 8 Pengakuan Sensasional Pangeran Harry di Memoar Terbaru

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com