Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Campak Vs Roseola, Serupa tapi Tak Sama Bahayanya

Kompas.com - Diperbarui 29/01/2023, 07:59 WIB
Sekar Langit Nariswari

Penulis

KOMPAS.com - Campak dan roseola adalah dua penyakit berbeda meskipun sama-sama diawali dengan demam tinggi dan ruam.

Sama-sama berisiko tinggi pada anak namun campak dapat menyerang orang dari segala usia.

Sedangkan roseola lazim dialami anak-anak dan cenderung tidak berbahaya karena tidak memicu komplikasi.

Berbeda dengan campak yang bisa menyebabkan komplikasi penyakit lainnya termasuk pneumonia dan gangguan penglihatan.

Baca juga: Ada Temuan 90 Kasus Campak pada Anak, Pemkot Jakut Kejar Capaian Imunisasi MR

Campak vs roseola

Campak adalah penyakit yang sangat menular yang pernah menewaskan lebih dari 140.000 orang pada tahun 2018 di seluruh dunia.

Sebagian besar penderitanya adalah anak-anak di bawah usia lima tahun.

Rentang usia ini juga berisiko tinggi mengalami komplikasi akibat campak selain juga orang dewasa di atas 30 tahun.

Virus campak bisa menyebar pada manusia lain melalui kontak langsung dan udara.

Baca juga: Penyakit Campak Sembuh Berapa Hari?

Sementara itu, roseola adalah infeksi virus yang biasanya menyerang anak-anak, yang biasa disebut pula sebagai roseola infantum.

Penyebabnya adalah virus herpes manusia 6 (HHV-6) atau virus herpes manusia 7 (HHV-7).

Roseola menyebar melalui droplet pernapasan dihirup orang atau berada di permukaan yang tak sengaja disentuh.

Penyakit ini biasanya muncul pada anak-anak antara usia 6–12 bulan, diawali dengan demam tinggi, diikuti dengan ruam berwarna merah muda atau merah.

Baca juga: 5 Fakta Penting Campak, Orangtua Perlu Tahu

Ilustrasi anak-anakPEXELS/TATIANA TWINSLOL Ilustrasi anak-anak
Baca juga: Kenali Penyakit Roseola pada Bayi

Roseola adalah penyakit virus yang sembuh sendiri, artinya biasanya akan hilang tanpa perhatian medis.

Orangtua bisa merawatnya sendiri di rumah kecuali jika anak mengalami kejang atau demam tinggi yang terus-menerus.

Sering disamakan

Banyak orang sering menyamakan campak dengan roseola padahal merupakan penyakit yang berbeda.

Keduanya terlihat serupa karena biasanya muncul dengan ruam makulopapular.

Namun, ruam roseola biasanya lebih berwarna merah jambu-merah, sedangkan ruam campak lebih berwarna merah-cokelat.

Selain itu, ada beberapa hal lain yang membedakan antara dua penyakit ini.

Baca juga: 7 Penyakit dengan Gejala Demam Disertai Bintik Merah Selain Campak

Ruam dari roseola dimulai di batang tubuh dan menyebar, sedangkan ruam campak dimulai di wajah dan bergerak ke bawah.

Selain itu, anak-anak dengan roseola biasanya terlihat sehat, sedangkan penderita campak biasanya terlihat dan berperilaku seolah-olah tidak sehat.

Ilustrasi campak, demam campak, ciri-ciri demam campak, demam gejala campak, penanganan campak pada anak. Shutterstock/Prostock-studio Ilustrasi campak, demam campak, ciri-ciri demam campak, demam gejala campak, penanganan campak pada anak.
Penyakit roseola tergolong unik karena ruam muncul segera setelah demam berakhir.

Demam akan berlangsung kira-kira 3–5 hari, setelahnya anak-anak akan mengalami benjolan dan ruam kecil berwarna merah jambu-merah, kira-kira hanya berukuran 2–5 milimeter.

Ruam biasanya dimulai pada batang tubuh dan menyebar ke leher, wajah, kaki, dan lengan dalam waktu 24 jam.

Ruam biasanya tidak gatal dan berubah menjadi putih di bawah tekanan serta akan hilang setelah 1-2 hari.

Baca juga: Dampak Ruam Popok, Bisa Hambat Tumbuh Kembang Bayi

Sementara itu, campak muncul kira-kira 3–5 hari setelah gejala dimulai.

Namun, pada kasus campak, gejala demam tidak mereda dan malah disertai ruam berupa bintik-bintik merah yang berbeda yang dimulai di sepanjang garis rambut.

Ruam tersebut akan menyebar ke leher, batang tubuh, tungkai, dan kaki meskipun tidak gatal.

Ciri khas campak adalah demam hilang saat ruam berhenti menyebar.

Gejala yang perlu dikenali

Campak dan roseola sama-sama memicu gejala demam dan ruam. Akan tetapi, ada beberapa keluhan lain yang bisa membedakannya.

Berikut adalah gejala yang dialami penderita roseola:

  • demam tinggi yang mungkin di atas 40 derajat Celcius
  • konjungtivitis
  • bengkak di sekitar mata
  • rasa tidak enak
  • sifat lekas marah
  • kehilangan selera makan
  • diare
  • batuk
  • Bintik-bintik, benjolan di mulut antara langit-langit lunak dan uvula
  • pembengkakan telinga bagian dalam
  • pembengkakan kelenjar getah bening

Batuk merupakan masalah kesehatan yang paling sering ditemui pada anak-anak di musim penghujan seperti sekarang ini. Shutterstock/Pixel-Shot Batuk merupakan masalah kesehatan yang paling sering ditemui pada anak-anak di musim penghujan seperti sekarang ini.
Sedangkan penderita campak juga akan mengalami batuk, konjungtivitis, serta pilek bersamaan dengan ruam dan demam.

Beberapa anak akan mengalami bintik Koplik 2–3 hari setelah gejala dimulai yang berupa bintik putih kecil yang muncul di mulut.

Campak bisa berakibat fatal dalam beberapa kasus karena menyebabkan komplikasi hingga berisiko kematian.

Baca juga: 5 Ciri-ciri Bintik Merah Gejala Campak yang Khas

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com