Bisakah kita berbicara tentang hariku juga?"
Penghinaan lebih dari sekadar kritik.
Ini adalah bentuk komunikasi yang merusak, yang melibatkan penyerangan terhadap rasa harga diri seseorang dengan panggilan nama, humor yang tidak menyenangkan, bahasa tubuh, atau sarkasme.
Hubungan yang penuh dengan penghinaan sering kali melibatkan penggunaan sarkasme atau membuat lelucon yang tidak sopan tentang sifat atau perilaku pasangan, di belakang, dan di depan mereka.
Baca juga: 6 Kiat Memperkuat Hubungan dengan Pasangan
Penghinaan terdengar seperti, "Oh, jangan memulai drama emosionalmu lagi."
Untuk menghindarinya, bangunlah kebiasaan memupuk rasa suka dan kekaguman dalam hubungan dengan melakukan apresiasi.
Daripada mengatakan, "Kamu lupa mencuci baju lagi? Mengapa kamu begitu malas dan pelupa?
Cobalah membingkainya kembali menjadi, "Aku mengerti bahwa kamu mengalami hari yang panjang, tapi bisakah kamu ingat untuk mencuci pakaian pada hari-hari aku bekerja lembur? Itu akan sangat membantu dan saya sangat menghargainya."
Sikap defensif terjadi ketika salah satu atau kedua pasangan merespons konflik dengan menyangkal tanggung jawab atas kontribusinya terhadap masalah dan mengalihkan kesalahan kepada pasangannya.
Baca juga: 6 Kiat Memperkuat Hubungan dengan Pasangan
Sikap defensif dapat mencakup frasa seperti:
• "Ini bukan salahku!"
• "Kenapa kamu selalu menyalahkan aku?"
• "Itu tidak benar!"
Ketika orang bersikap defensif, hal ini akan menyebabkan pertengkaran lebih lanjut tanpa penyelesaian.
Sebab, kedua pasangan merasa bahwa mereka telah dituduh atau disalahkan secara tidak adil atas sesuatu yang tidak mereka lakukan.