KOMPAS.com - Anak-anak yang gemar bermain video game selama ini sering dikaitkan dengan hal-hal negatif.
Misalnya saja dampaknya yang dapat mengganggu kemampuan kognitif anak karena tak bisa membatasi diri bermain konsel permainan.
Faktanya, studi terbaru menyebutkan bahwa dampak negatif tersebut tidaklah nyata.
Bahkan riset tersebut mengatakan, anak yang suka bermain video game tidak menunjukkan tanda-tanda kemunduran dari kemampuan kognitifnya.
Justru sebaliknya, para orangtua mungkin akan tercengang bila tahu bahwa beberapa jenis permainan dapat menunjang kemampuan kognitif yang baik pada anak usia tertentu.
Baca juga: Video Game dan YouTube Tingkatkan Risiko OCD pada Anak, Kok Bisa?
Melalui penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Media Psychology, para ilmuwan meninjau kebiasaan 160 siswa praremaja di berbagai sekolah.
Studi ini juga melihat bahwa 70 persen siswa berasal dari keluarga berpenghasilan rendah, yang mewakili kelompok masyarakat yang tidak diteliti pada studi sebelumnya.
Berdasarkan penelitian itu, ditemukan bahwa anak-anak praremaja melaporkan kebiasaan bermain video game rata-rata 2,5 jam setiap hari.
Anak-anak yang kecanduan game bisa melebihi waktu tersebut yaitu 4,5 jam setiap hari.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.