KOMPAS.com - Tim Jurnalisme Data Harian Kompas menyatakan satu dari enam orang Indonesia memiliki pola makan yang meningkatkan risiko diabetes.
Berdasarkan Survei Sosial Ekonomi Nasional Badan Pusat Statistik (Susenas BPS) 2021, terdapat 47,9 juta orang atau 17,6 persen dari populasi Indonesia (271 juta jiwa) yang mengonsumsi gula berlebih.
Baca juga: Dosen UMM: Indonesia Diprediksi Posisi 6 Penderita Diabetes Terbanyak pada 2030
Hal ini sejalah dengan himbauan Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin beberapa bulan silam yang meminta masyarakat lebih mewaspadai kasus diabetes, khususnya pada anak-anak.
Para orangtua diminta lebih berhati-hati menjaga pola makan buah hatinya, khususnya camilan yang tinggi kadar gula.
Diabetes bisa dicegah dengan pola makan yang sehat, khususnya rendah gula.
Sayangnya, kebanyakan anak-anak sangat akrab dengan menu tinggi gula dalam kesehariannya.
Tidak hanya sebagai menu makan utama namun juga camilan hingga minuman yang manis.
Asupan gula berlebihan tidak hanya membuat anak menjadi sugar rush dan kelebihan energi namun juga berisiko memicu diabetes.
Baca juga: Mengulik Istilah Mabuk Gula pada Anak dari Kacamata Para Ahli
Itu sebabnya American Academy of Pediatrics merekomendasikan agar anak di bawah usia dua tahun tidak mengonsumsi gula tambahan sama sekali.
Lalu anak-anak berusia dua tahun ke atas tidak boleh mengonsumsi lebih dari 25 gram (atau 6enam sendok teh) gula tambahan setiap hari.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.