Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - Diperbarui 14/04/2023, 05:25 WIB
Sekar Langit Nariswari

Penulis

KOMPAS.com - Tim Jurnalisme Data Harian Kompas menyatakan satu dari enam orang Indonesia memiliki pola makan yang meningkatkan risiko diabetes.

Berdasarkan Survei Sosial Ekonomi Nasional Badan Pusat Statistik (Susenas BPS) 2021, terdapat 47,9 juta orang atau 17,6 persen dari populasi Indonesia (271 juta jiwa) yang mengonsumsi gula berlebih.

Baca juga: Dosen UMM: Indonesia Diprediksi Posisi 6 Penderita Diabetes Terbanyak pada 2030

Hal ini sejalah dengan himbauan Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin beberapa bulan silam yang meminta masyarakat lebih mewaspadai kasus diabetes, khususnya pada anak-anak.

Para orangtua diminta lebih berhati-hati menjaga pola makan buah hatinya, khususnya camilan yang tinggi kadar gula.

Mencegah diabetes dengan mengurangi asupan gula anak

Diabetes bisa dicegah dengan pola makan yang sehat, khususnya rendah gula.

Sayangnya, kebanyakan anak-anak sangat akrab dengan menu tinggi gula dalam kesehariannya.

Tidak hanya sebagai menu makan utama namun juga camilan hingga minuman yang manis.

Asupan gula berlebihan tidak hanya membuat anak menjadi sugar rush dan kelebihan energi namun juga berisiko memicu diabetes.

Baca juga: Mengulik Istilah Mabuk Gula pada Anak dari Kacamata Para Ahli

Itu sebabnya American Academy of Pediatrics merekomendasikan agar anak di bawah usia dua tahun tidak mengonsumsi gula tambahan sama sekali.

Lalu anak-anak berusia dua tahun ke atas tidak boleh mengonsumsi lebih dari 25 gram (atau 6enam sendok teh) gula tambahan setiap hari.

Sejumlah cara yang bisa dilakukan orangtua untuk mengurangi asupan gula harian anak, misalnya:

Hindari minuman dengan pemanis buatan

Minuman tersebut termasuk soda, limun, minum olahraga, teh, kopi dan minuman buah.

Ketika menjalani diet DEBM, pastikan teh atau kopi yang kita minum tawar, tidak menggunakan krimer, gula atau pemanis buatan lainnya. Hindari mengonsumsi minuman manis seperti boba.SHUTTERSTOCK/ROMIX IMAGE Ketika menjalani diet DEBM, pastikan teh atau kopi yang kita minum tawar, tidak menggunakan krimer, gula atau pemanis buatan lainnya. Hindari mengonsumsi minuman manis seperti boba.
Sebaliknya, biasakan anak minum lebih banyak susu dan air putih yang bermanfaat untuk kesehatan mereka.

Susu mengandung gula alami (laktosa) dan menyediakan kalsium, protein, vitamin D, dan nutrisi lain yang dibutuhkan anak.

Baca juga: Alasan Tubuh Selalu Mengidam Makanan Manis

Cermati label makanan

Cermati informasi nilai gizi setiap kali berbelanja produk makanan atau minuman kemasan.

Pilih produk yang paling sehat dengan kandungan gula tambahan yang minim atau sealami mungkin.

Sesuaikan dengan asupan gula ideal untuk anak sesuai dengan usianya.

Baca juga: 7 Langkah Mudah Membaca Label Nutrisi di Kemasan Makanan dengan Benar

Buat sendiri camilan sehat untuk anak-anak

Mengonsumsi camilan sehat bisa menjadi bagian dari pola hidup sehat secara keseluruhan yang membantu kita menyukseskan rencana diet.UNSPLASH/BROOKE LARK Mengonsumsi camilan sehat bisa menjadi bagian dari pola hidup sehat secara keseluruhan yang membantu kita menyukseskan rencana diet.
Membuat camilan sendiri membuat kita bisa mengontrol jumlah gula yang digunakan.

Misalnya membuat cookies atau muffin dengan jenis gula atau pemanis alami lainnya.

Madu dan sirup maple sering dianggap pemanis alami namun sebenarnya masuk dalam gula tambahan sehingga penggunannya harus dibatasi.

Baca juga: Awas, 7 Makanan dan Minuman ini Tinggi Kandungan Gula Tersembunyi

Latih selera anak

Mengajak anak untuk makan bersama bisa menjadi salah satu cara meningkatkan nafsu makan anak secara alami.tirachardz/ Freepik Mengajak anak untuk makan bersama bisa menjadi salah satu cara meningkatkan nafsu makan anak secara alami.
Saat tahap MPASI atau memperkenalkan makanan padat pada anak, hindari makanan manis.

Hal ini bisa membuat anak tidak terbiasa dengan gula sehingga tidak merasa ketagihan atau harus makan makanan manis.

Baca juga: Mengapa Candu Makanan Manis Sulit Dihentikan

Jika anak sudah terlanjur menyukai makanan manis, orangtua bisa melakukan perubahan secara bertahap.

Misalnya dengan mengganti produk yoghurt yang manis dengan pilihan yoghurt polos atau rendah gula dengan tambahan buah segar atau minuman manis dengan infused water yang kaya buah dengan pemanis alami.

Baca juga: 6 Camilan Sehat Pengganti Makanan Manis

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com