Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mati Patah Hati Itu Nyata, Ini Penjelasannya dari Kacamata Ahli

Kompas.com - 16/02/2023, 16:02 WIB
Sekar Langit Nariswari

Penulis

Sumber yahoo.com

Kondisi tersebut juga terkadang dipicu oleh stres bahagia yakni peristiwa kehidupan yang positif seperti perayaan kelahiran cucu.

Baca juga: Psikolog Ungkap Cara Cepat Atasi Patah Hati

Pada sindrom Takotsubo, 90 persen pasien yang terkena adalah wanita pascamenopause, banyak di antaranya sebelumnya didiagnosis dengan gangguan mood atau penyakit otak, termasuk stroke.

Sejauh ini, belum diketahui pengobatan terbaik untuk sindrom patah hati ini.

Namun Reynolds mengatakan penggunaan ace inhibitor yang diresepkan bisa memberikan dampak positif pada pemulihan.

Olahraga seperti yoga, dan meditasi, yang dikenal dapat meningkatkan fungsi parasimpatis (relaksasi) dengan pernapasan dalam juga bisa membantu.

Hal yang dilakukan saat mengalami sindrom patah hati

Sindrom patah hati biasanya bisa sembuh total namun gejalanya yang mirip serangan jantung membuatnya sulit dibedakan.

"Sindrom Takotsubo mungkin tidak muncul sebagai rasa sakit di dada, bisa di mana saja antara garis rahang dan gigi ke perut bagian atas," kata Reynolds.

"Mungkin juga termasuk sesak napas, mual, muntah, berkeringat atau perasaan bahwa ada sesuatu yang salah," tambahnya.

Baca juga: Alasan Psikologis dari Kebiasaan Potong Rambut Setelah Patah Hati

Untuk orang yang mungkin mengalaminya, ia menyarankan untuk berusaha mengurangi rasa sakitnya emosionalnya.

Selain itu, segera periksakan diri untuk memastikan kondisi jantung kita sekaligus mencegah hal buruk terjadi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com