Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apakah Kanker Anak Bisa Dicegah? Kenali Faktor Risikonya Sedari Dini

Kompas.com - 16/02/2023, 17:26 WIB
Sekar Langit Nariswari

Penulis

KOMPAS.com - Kanker anak tidak banyak dipengaruhi oleh faktor gaya hidup seperti kasus yang terjadi pada orang dewasa.

Faktor risiko seperti paparan radiasi mungkin bisa berpengaruh meskipun sangat kecil kemungkinannya.

Hal ini berlaku pula tentang perubahan gen anak sehingga membuat mereka terkena jenis anker tertentu.

Baca juga: Gejala Kanker Anak yang Sering Diabaikan

American Cancer Society sendiri menyatakan bahwa pencegahan kanker anak sangat kecil kemungkinan dilakukan.

Mengenali faktor risiko kanker anak untuk pencegahan utama

Kanker anak-anak belum dipahami dengan baik karena kasusnya jarang terjadi dan variasinya sangat beragam.

Sejauh ini, faktor risiko yang bisa diidentifikasi tidak terlalu banyak seperti kondisi medis, infeksi, dan paparan radiasi.

Berikut uraiannya, seperti dikutip Cancer Research UK:

  • Kondisi medis

Masalah kesehatan tertentu dapat meningkatkan risiko anak terkena beberapa jenis kanker.

Misalnya, anak-anak penderita Down Syndrome berisiko 10 sampai 20 kali lebih mungkin terkena leukemia.

Baca juga: Tanda-tanda Down Syndrome dari Segi Fisik, Pemikiran, dan Perilaku

  • Genetika

Genetika bisa menjadi faktor risiko untuk retinoblastoma alias kanker mata yang langka.

Beberapa anak dilahirkan dengan perubahan (mutasi) pada gen retinoblastoma atau dikenal sebagai gen RB, yang diwarisi dari salah satu orangtuanya.

Baca juga: 8 Jenis Kanker Anak yang Paling Sering Terjadi dan Gejalanya

Pemicu lainnya adalah perubahan gen yang terjadi pada tahap awal perkembangan di dalam rahim.

Beberapa kanker anak lainnya, seperti tumor Wilms (kanker ginjal pada anak-anak), bisa dipicu hubungan genetik meskipun belum jelas kaitannya.

  • Masalah dengan perkembangan di dalam rahim

Ilustrasi janin tidak berkembang, ciri-ciri janin tidak berkembang, tanda janin tidak berkembang, penyebab janin tidak berkembang. Shutterstock/CGN089 Ilustrasi janin tidak berkembang, ciri-ciri janin tidak berkembang, tanda janin tidak berkembang, penyebab janin tidak berkembang.
Beberapa kanker anak seperti tumor Wilm dan retinoblastoma muncul saat bayi masih berada di dalam kandungan ibunya.

Saat bayi tumbuh di dalam rahim, banyak bagian tubuh, seperti ginjal dan mata, berkembang sangat dini.

Terkadang ada yang tidak beres dan beberapa sel yang seharusnya berubah menjadi sel matang yang membentuk bagian tubuh tertentu.

Baca juga: Perkembangan Janin pada Ibu Hamil Bisa Terganggu akibat Panas Ekstrem

Sebaliknya sel tersebut tetap bertahan menjadi hal yang tidak matang.

Kondisi ini biasanya tidak menimbulkan masalah atau akan matang dengan sendirinya saat anak berusia 3-4 tahun.

Namun jika tidak, sel tersebut bisa tumbuh di luar kendali sehingga menjadi tumor.

  • Paparan terhadap infeksi

Ada jenis infeksi yang bisa memicu faktor risiko kanker pada anak.

Misalnya virus Epstein Barr (EBV), yang dalam sedikit kasus, dapat berkontribusi pada perkembangan kanker seperti limfoma Hodgkin dan limfoma Burkitt.

Baca juga: Cara Deteksi Dini Kanker Anak dari Dokter RSND Undip

Kebanyakan orang terinfeksi EBV sejak kecil dan tetap terinfeksi seumur hidup tanpa pernah mengalami gejala apa pun.

Namun dalam beberapa kasus yang jarang, hal ini bisa memicu penyakit kanker.

  • Paparan radiasi

Ilustrasi kanker anak, gejala awal kanker anak, tanda awal kanker anakShutterstock/Photographee.eu Ilustrasi kanker anak, gejala awal kanker anak, tanda awal kanker anak
Perawatan kanker anak juga dapat mencakup radioterapi yang pada akhirnya meningkatkan risiko perkembangan kanker lainnya di kemudian hari.

Namun metode radioterapi memiliki manfaat lebih besar untuk penderita kanker daripada tidak diobati.

Baca juga: Bahaya Radiasi Ponsel Pada Anak yang Dapat Menyebabkan Kanker

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com