"Sekarang orang-orang tidak ingin kehilangan experience dari penggunaan atau mencoba produk kecantikan dengan tetap mengutamakan higienitas," ungkap Clara.
Baca juga: Perhiasan Gigi Diprediksi Kembali Jadi Tren Kecantikan
"Oleh karena itu, lewat digital ini banyak sekali merek kecantikan global yang menggunakan fitur untuk menunjang efikasi dan experience pada konsumen."
"Banyak merek mengeluarkan fitur yang bisa langsung dicoba konsumen dan juga menginspirasi konsumen tentang produk yang bisa mereka gunakan," kata dia.
Sebelum pandemi mungkin orang-orang tidak menggunakan skincare secara rutin.
Tapi sejak pandemi, konsumen sudah mulai menggunakan skincare setiap hari, bahkan itu menjadi kebutuhan harian.
Clara memberikan contoh, pada tahun 2021 penggunaan skincare seperti serum sangat meningkat.
Kemudian tahun 2022, karena adanya perubahan kebiasaan konsumen di Indonesia yang menyukai dan menggunakan skincare setiap hari, maka konsumen mulai menerima produk-produk yang lebih advance dengan bahan aktif berkualitas tinggi.
"Hal itu juga membuat konsumen memiliki peminatan yang tinggi terhadap produk-produk yang bisa memberikan efikasi yang terbaik bagi kulit mereka," kata dia.
"Dengan adanya peminatan terhadap efikasi produk, dibutuhkan teknologi untuk mendukung produk."
"Jadi tahun 2022 dan ke depannya teknologi pada produk skincare sudah sangat diterima dan diharapkan oleh konsumen," ujar dia.
Baca juga: 7 Tren Kecantikan yang Akan Berkembang di 2022, Apa Saja?
Terkait tren kecantikan tahun 2023, Clara mengungkapkan, tim Cosmax Indonesia telah melakukan survei kepada seluruh konsumen di Indonesia.
"Kami mendapatkan hasil di mana adanya top 5 skin problem dari konsumen Indonesia (mulai dari kulit kusam, pori-pori besar, bintik-bintik hitam, jerawat, hingga komedo)," kata dia.
"Melihat skin problem tersebut, konsumen pada akhirnya akan memilih produk kecantikan yang bisa dipersonalisasi untuk kebutuhan kulit mereka," kata dia.
Sama seperti tren global, tren lokal saat ini juga lebih memilih produk kecantikan berbasis bahan-bahan yang lebih alami.
"Jika membahas mengenai bahan-bahan alami, di Indonesia sebenarnya sudah lama menggunakannya seperti bengkoang atau minyak zaitun," ungkap Clara.