KOMPAS.com - Mayoritas ular tidak berbisa. Sebab, dikutip dari Merck Manual, hanya ada sekitar 15 persen ular berbisa dari total jenis ular yang ada di dunia.
Sebagian dari 15 persen ular berbisa tersebut ada pula di Indonesia. Sebutlah, kobra, weling, ular sendok Jawa, welang, ular hijau ekor merah, dan ular cabai kecil, adalah jenis ular berbisa yang ada di Tanah Air.
Tentu, kita perlu segera mendapat penanganan medis saat mengalami gigitan ular, terlebih dari ular-ular semacam itu.
Apalagi, jika area yang tergigit mulai berubah warna, membengkak, atau terasa nyeri.
Baca juga: 10 Jenis Ular Berbisa yang Ada di Indonesia
Kendati demikian, ada baiknya kita mengetahui beberapa langkah pertolongan pertama setelah digigit ular, sebelum mendapat pertolongan medis.
Dikutip dari laman Mayo Clinic, berikut beberapa langkah pertolongan pertama yang bisa dilakukan.
Selain melakukan beberapa langkah di atas untuk pertolongan pertama saat digigit ular, ada beberapa hal yang tidak boleh dilakukan.
Lalu, jika ada smartphone, ambillah gambar ular dari jarak yang aman untuk membantu mengidentifikasi.
Baca juga: 4 Cara Mengetahui Ular Berbisa atau Tidak, Bisa Dilihat dari Mata
Umumnya, ular akan menggigit di lengan atau kaki, dan lantas menimbulkan rasa nyeri serta gatal saat digigit oleh ular tidak berbisa.
Namun, gigitan ular berbisa akan menimbulkan sensasi nyeri dan juga terbakar di area yang digigit selama 15-30 menit.
Gejala ini dapat menyebabkan bengkak dan memar pada luka di sepanjang lengan atau kaki. Selain itu, mual, sesak napas, rasa lemas, serta rasa aneh di mulut pun bisa terjadi.
Baca juga: Pertolongan Pertama saat Digigit Ular Berbisa
Selain itu, beberapa jenis ular, seperti ular karang, memiliki bisa yang menyebabkan gejala neurologis, seperti kulit kesemutan, kesulitan berbicara, dan rasa lemas.
Terkadang, jika beruntung, ular berbisa menggigit tanpa menyuntikkan bisanya. Jika "gigitan kering" ini terjadi, area yang tergigit hanya akan mengalami iritasi.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.