KOMPAS.com - Media sosial seharusnya menjadi platform yang bermanfaat untuk kita menjalin relasi, mencari informasi hingga hiburan.
Namun ada kalanya, unggahan di media sosial malah membuat kita kelelahan dan mengalami perasaan negatif.
“Kita menilai, membandingkan, dan melamun tentang apa yang kita lihat secara online, jadi kita tidak sepenuhnya menjalani hidup kita sendiri," terang terapis kesehatan perilaku Cleveland Clinic, Jane Pernotto Ehrman, MEd, RCHES, ACHT.
Baca juga: Ketika Media Sosial Memicu Rasa Insecure dalam Hubungan...
"Sebaliknya, kita terjebak dalam dunia virtual yang mungkin tidak persis seperti yang terlihat."
Media sosial akhirnya rentan membuat kita mudah untuk depresi, kesepian, kecemasan, dan rendah diri.
Rehat dari media sosial bisa menjadi kesempatan kita untuk beristirahat.
Kita tentukan sendiri durasi dan apa saja yang perlu dibatasi, misalnya memutus koneksi semua akun atau sebagian saja.
“Menjauh dari media sosial adalah cara yang bagus untuk mendapatkan gambaran realitas yang lebih baik,” kata Ehrman.
Baca juga: Perlukah Kita Detoks Media Sosial demi Menjaga Kesehatan Mental?
“Ini baik untuk kesehatan mental dan sosial kita, tetapi tidak harus selamanya. Ide keseluruhannya adalah Anda hanya lebih menyadarinya."
Untuk mengetahui apakah kita saat ini sedang membutuhkan rehat dari media sosial, berikut tanda-tandanya:
Media sosial kerap kali menonjolkan pencapaian orang lain namun tidak seharusnya membuat kita tidak mampu atau kurang puas dengan diri sendiri.
Jika kita mengalami kesulitan mengingat bahwa hidup tidak ada yang sempurna, terlepas dari apa yang orang lain posting, mungkin sudah waktunya untuk istirahat.
Media sosial menjadi penghibur bagi banyak orang di sela-sela aktivitas seharian.
Namun jika sudah tak bisa mengontrol dan membatasi diri maka ini adalah indikasi untuk rehat.
Baca juga: Instagram Bakal Ingatkan Pengguna yang Kelamaan Scrolling
Jauhi segera media sosial agar pikiran kembali fresh dan siap untuk bergabung dengan dunia maya lagi.
Baca juga: Apa yang Disukai Gen Z Indonesia di Media Sosial?
Bisakah kita melewatkan sekian waktu tanpa khawatir ketinggalan isu terbaru di media sosial?
Apakah kita selalu ingin mengunggah status, foto dan hal lainnya tanpa henti?
Jika iya maka saatnya kita melakukan detoksifikasi.
Kita sering menganggap kebiasaan mengecek media sosial setiap saat sebagai hal remeh.
Faktanya, studi menemukan bahwa orang berinteraksi dengan smartphone mereka sebanyak 2.617 kali sehari.
Tanyakan kepada orang di sekitar kita, baik itu pasangam orangtua atau teman kerja, apakah kita sudah terlalu sering bermedia sosial.
Baca juga: Tepergok Stalking Media Sosial Mantan? Jangan Panik, Ini Solusinya
Baca juga: Kenapa Melihat Foto Makanan Bisa Bikin Lapar?
Satu studi menemukan bahwa 80 persen pengguna smartphone memeriksa ponselnya dalam waktu 15 menit setelah bangun tidur.
Kebiasaan ini dikaitkan dengan peningkatan stres dan kecemasan, belum lagi menyita waktu dan perhatian kita.
Mengecek ponsel sebelum tidur juga terbukti merangsang otak sehingga kita lebih sulit untuk tertidur.
Platform media sosial dirancang agar menyenangkan, interaktif, dan cara bagi orang untuk terhubung.
Jika kehilangan kilau dan kegembiraannya, mungkin ada baiknya menjauh.
Baca juga: Manfaat yang Bisa Kamu Rasakan Saat Rehat dari Media Sosial
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.