Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nestle Gandeng Qyos Bikin Mesin Isi Ulang untuk Kurangi Sampah Plastik

Kompas.com - 13/03/2023, 06:00 WIB
Dinno Baskoro,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Nestle Indonesia dan Nestle R&D Singapura meluncurkan studi pasar kemasan isi ulang kedua melalui kolaborasi bersama dengan Qyos untuk menghadirkan teknologi mesin isi ulang.

Studi ini juga merupakan upaya Nestle memenuhi komitmen akan kemasan berkelanjutan dengan mengurangi sepertiga penggunaan plastik resin baru, memastikan lebih dari 95 persen kemasan dirancang agar dapat didaur ulang pada 2025, serta menargetkan 100 persen kemasan dapat didaur ulang atau diguna ulang.

Mengenai peluncuran studi ini, Samer Chedid, Presiden Direktur PT Nestlé Indonesia menjelaskan, cara ini merupakan bagian dari Nestle demi meningkatkan kualitas hidup masyarakat saat ini dan generasi mendatang.

"Kami sedang dalam perjalanan mencapai net zero emission dengan melampaui keberlanjutan, untuk membantu melindungi, memperbaiki, dan memperbarui bumi untuk generasi mendatang."

"Sebagai bagian dari perjalanan ini, Nestle melakukan pengembangan kemasan berkelanjutan dengan meluncurkan studi pasar isi ulang yang kedua," demikian kata Samer dalam keterangannya kepada Kompas.com.

Melalui teknologi mesin isi ulang sereal dan minuman cokelat ini pula, kolaborasi Nestle dan Qyos mendukung upaya pemerintah dalam mendorong masyarakat untuk mengurangi penggunaan kemasan sekali pakai dan memberi dukungan terhadap lingkungan yang berkelanjutan di Tanah Air.

Studi pasar kemasan isi ulang kedua ini akan berlangsung selama 4-6 bulan yang menyediakan produk Milo dan Koko Krunch, dengan varian 100 gram – 1 kg untuk produk Milo dan 50 gram – 350 gram untuk produk Koko Krunch.

Mesin isi ulang Nestle x Qyos akan ditempatkan di dua lokasi ritel, di antaranya Naga Swalayan Simatupang, Jakarta Selatan dan Farmers Market Summarecon Mall Serpong, Tangerang, kedua mesin isi ulang ini mulai aktif beroperasi pada tanggal 15 Maret 2023.

Baca juga: Nestle Pastikan Starbucks Vanilla Frappuccino yang Ditarik di AS Tak Beredar di Indonesia 

Dalam beberapa tahun terakhir, Nestle memiliki komitmen untuk mengembangkan inovasi pengemasan, meminimalkan penggunaan plastik, dan mendorong gaya hidup daur ulang.

Salah satunya melalui kolaborasi Nestle dan Qyos sebagai upaya dalam mendukung Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia No.75 tahun 2019 mengenai peta jalan pengurangan sampah oleh produsen pada 2029.

Sinta Saptarina Soemiarno, Direktur Pengurangan Sampah Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Direktorat Pengurangan Sampah mengatakan bahwa kolaborasi lintas sektor ini perlu diwujudkan supaya menciptakan solusi baru demi menjaga keberlangsungan hidup yang terus berkelanjutan.

"Kami mengapresiasi komitmen PT Nestle Indonesia dalam mewujudkan pengembangan kemasan yang berkelanjutan untuk mendukung upaya pemerintah melalui kolaborasi bersama Qyos dengan menghadirkan teknologi mesin isi ulang produk," kata Sinta.

Qyos (bagian dari venture-builder Enviu Indonesia) yang merupakan mitra kolaborasi dalam studi ini merupakan startup berbasis digital yang menyediakan stasiun refill otomatis untuk produk rumah tangga, yang ditempatkan di toko-toko di dekat masyarakat.

Menurut Eline Leising, Kepala Program Enviu Indonesia, penanganan masalah sampah plastik merupakan tantangan sistematis, dan membutuhkan kolaborasi dari berbagai pihak.

"Kami sangat senang dapat menjadi bagian yang mendukung program kolaborasi antara Qyos dengan Nestle, produsen terkemuka di Industri F&B FMCG."

"Kami berharap kolaborasi dan studi bersama Qyos dan Nestlé dapat secara signifikan mendukung pengurangan sampah plastik dari hulu," ujar Eline.

Peluncuran ini dilakukan oleh Presiden Direktur PT Nestlé Indonesia - Samer Chedid (kedua kiri) bersama Kasubdit Tata Laksana Produsen Direktorat Pengurangan Sampah Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia - Ujang Solihin Sidik (kedua kanan) didampingi Direktur Sustainability PT Nestlé Indonesia - Prawitya Soemadijo (kanan) dan Kepala Program Enviu Indonesia - Darina Maulana (kiri) di The Nest, Nestlé Indonesia (9/3).

Dok. Nestle Indonesia Peluncuran ini dilakukan oleh Presiden Direktur PT Nestlé Indonesia - Samer Chedid (kedua kiri) bersama Kasubdit Tata Laksana Produsen Direktorat Pengurangan Sampah Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia - Ujang Solihin Sidik (kedua kanan) didampingi Direktur Sustainability PT Nestlé Indonesia - Prawitya Soemadijo (kanan) dan Kepala Program Enviu Indonesia - Darina Maulana (kiri) di The Nest, Nestlé Indonesia (9/3).

Inovasi yang dihadirkan oleh Nestle x Qyos melalui mesin isi ulang ini setidaknya dapat menjadi alternatif bagi para konsumen untuk membeli produk Nestle yaitu Milo dan Koko Krunch yang dilakukan dengan cara isi ulang.

Konsumen yang ingin melakukan pembelian dapat membawa wadah makanan sendiri yang kedap udara, bersih, kering, tidak berbau, dan tidak pernah digunakan sebagai kemasan non makanan dan minuman, atau dapat membeli wadah makanan yang tersedia di lokasi.

“Program kolaborasi ini juga merupakan kesempatan bagi kami untuk menjajaki rantai pasokan sirkular yang didukung oleh solusi teknologi kemasan isi ulang untuk makanan dan minuman."

"Ini juga merupakan pengalaman belajar yang menarik bagi kami untuk memahami kebutuhan dan konteks tepat guna yang dibutuhkan pasar Indonesia, untuk mencegah sampah plastik melalui teknologi isi ulang," jelas Prawitya Soemadijo, Direktur Sustainability PT Nestle Indonesia.

Kehadiran mesin isi ulang Nestle x Qyos diharapkan dapat mendorong perubahan perilaku konsumen dalam mendukung keberlanjutan lingkungan melalui pengurangan penggunaan kemasan sekali pakai.

Sebelumnya Nestle juga telah melakukan studi kemasan isi ulang pertama pada 2021 lalu, melalui kerja sama dengan Siklus Indonesia dalam pendistribusian produk di daerah perumahan atau konsumen juga dapat melakukan pemesanan melalui aplikasi terhadap produk Nestle Indonesia, khususnya Milo, Dancow, dan Koko Krunch.

Baca juga: Uji Coba, eCanter Jadi Kendaraan Logistik Pos Indonesia dan Nestle 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com