Pada penelitian di tahun 2021 menemukan bahwa pembatasan kalori dan puasa intermiten ini dapat bermanfaat dalam mengobati depresi.
Ini dikarenakan pada tubuh ada kemungkinan perubahan kadar asam lemak dan neurotransmiter ketika kita mengurangi kalori.
Bersamaan dengan itu efek metaboliknya adalah bisa membantu mengurangi tingkat stres dan gejala depresi.
Para peneliti percaya bahwa manfaat puasa dalam mengatasi gejala depresi juga berkaitan dengan keyakinan atau agama (saat menjalani ibadah puasa Ramadhan), yang efeknya dapat memengaruhi kesehatan fisik dan psikologis.
Menurut penelitian pada tahun 2020 di kalangan siswa muslim, mereka yang menjalani ibadah puasa Ramadhan dikaitkan dengan peningkatan kesejahteraan fisik secara keseluruhan, penerimaan diri, hubungan dan lingkungan positif hingga pengembangan diri.
Puasa juga erat kaitannya dengan pengendalian emosi, termasuk dalam mengendalikan nafsu makan.
Dampaknya, berpuasa dapat melatih dan memberikan pelajaran untuk bisa mengendalikan diri agar terhindar dari gejala depresi.
Baca juga: 5 Tips Mengatasi Kecemasan dan Depresi bagi Penderita Eksim