Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Minum Kopi dengan Lemon Bantu Turunkan Berat Badan? Ini Kata Pakarnya

Kompas.com, 10 April 2023, 11:44 WIB
Sekar Langit Nariswari

Penulis

Sumber yahoo.com

KOMPAS.com - Tren menambahkan lemon dalam segelas kopi berawal dari challenge TikTok namun belakangan diklaim ampuh menurunkan berat badan.

Beberapa pengguna media sosial menyebut rasa minuman kombinasi itu sangat aneh sehingga tidak menyarankan orang lain mencobanya.

Namun ada yang mengaku sukses menurunkan bobot tubuhnya setelah minum lemon dan kopi selama seminggu berturut-turut.

Baca juga: 5 Manfaat Minum Air Lemon bagi Kesehatan Menurut Ahli Gizi

Bagaimana kebenarannya, dari sudut pandang nutrisi?

Manfaat lemon di kopi untuk menurunkan berat badan

"Saya tidak bisa memikirkan satu manfaat pun dari menambahkan lemon ke dalam kopi Anda," kata Samantha Cassetty, ahli diet terdaftar yang berbasis di New York City.

Pada dasarnya, ia berpendapat itu hanyalah tren TikTok yang tidak bermanfaat.

Alasannya, tambahan lemon dalam segelas kopi hanya akan membuatnya lebih beraroma dan menambahkan sedikit vitamin C namun tidak ada manfaat lainnya berdasarkan bukti ilmiah.

Baca juga: Kopi Vs Teh, Mana yang Lebih Bermanfaat untuk Tubuh?

"Sepotong lemon mengandung kurang dari 5 persen vitamin C yang Anda butuhkan setiap hari," jelasnya.

Jadi tidak ada manfaat nutrisi yang signifikan ketika kita menambahkan seiris lemon maupun perasaan air lemon dalam kopi yang diminum setiap hari.

Ia mengatakan ada banyak cara yang lebih efektif untuk mendukung penurunan berat badan dengan menggunakan buah dan sayur.

"Sementara itu, Anda bisa melebihi kebutuhan harian Anda dengan secangkir stroberi atau irisan paprika merah. Dan mengunyah makanan membantu meningkatkan perasaan kenyang jadi, dalam hal ini, ada manfaatnya," urainya.

Baca juga: Air Lemon Dapat Menurunkan Berat Badan, Simak Penjelasannya

Tambahan lemon di kopi hanya membuat tubuh kita sedikit lebih terhidrasi.

Tidak berbahaya

Manfaatnya memang dipertanyakan namun tambahan lemon di kopi tidak berbahaya atau beracun untuk tubuh.

ilustrasi kopi V60.SHUTTERSTOCK/Hu Siyuan ilustrasi kopi V60.
Meski demikian, perilaku tidak wajar ini bisa dianggap sebagai salah satu gejala gangguan makan.

"Saya benar-benar menganggap perilaku ini sebagai tanda bahaya untuk gangguan makan," kata Cassetty.

Baca juga: Tanda Mental dan Fisik Orang dengan Gangguan Makan

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau